gudang-ilmu-farmasetika-logo

Pedoman Penggunaan Obat Bebas dan Bebas Terbatas Untuk Masyarakat

GudangIlmuFarmasi – artikel ini merupakan halaman kedua dari Panduan Swamedikasi Penyakit Ringan untuk Masyarakat dan Apoteker. Dihalaman ini akan dibahas terkait pedoman swamedikasi untuk batuk, flu, deman, nyeri, sakit maag, cacingan, diare, biang keringat, jerawat, kadas/kurap, ketombe, kutil, luka bakar, dan luka iris/serut.

Hal Dasar Tentang Obat | Swamedikasi Penyakit Ringan | Peranan Apoteker dalam Swamedikasi |

Daftar Isi

Swamedikasi untuk penyakit ringan

1. Batuk

Batuk merupakan refleks yang terangsang oleh iritasi paru-paru atau saluran pernapasan. Bila terdapat benda asing selain udara yang masuk atau merangsang saluran pernapasan, otomatis akan batuk untuk mengeluarkan atau menghilangkan benda tersebut.

Batuk biasanya merupakan gejala infeksi saluran pernapasan atas (misalnya batuk-pilek, flu) dimana sekresi hidung dan dahak merangsang saluran pernapasan. Batuk juga merupakan cara untuk menjaga jalan pernapasan tetap bersih. Ada dua jenis batuk yaitu batuk berdahak dan batuk kering. Batuk berdahak adalah batuk yang disertai dengan keluarnya dahak dari batang tenggorokan. Batuk kering adalah batuk yang tidak disertai keluarnya dahak.

1.1 Gejala-gejala

– Pengeluaran udara dari saluran pernapasan secara kuat, yang mungkin disertai dengan pengeluaran dahak
– Tenggorokan sakit dan gatal

1.2. Penyebab

Batuk dapat disebabkan oleh beberapa hal antara lain :

a. Infeksi
Produksi dahak yang sangat banyak karena infeksi saluran pernapasan. Misal flu, bronkhitis, dan penyakit yang cukup serius meskipun agak jarang yaitu pneumonia, TBC dan kanker paru-paru.

b. Alergi
– Masuknya benda asing secara tidak sengaja ke dalam saluran pernapasan .
Misal : debu, asap, cairan dan makanan
– Mengalirnya cairan hidung ke arah tenggorokan dan masuk ke saluran pernapasan
Misal : rinitis alergika, batuk pilek
– Penyempitan saluran pernapasan misal pada asma

1.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

1. Minum banyak cairan (air atau sari buah) akan menolong membersihkan tenggorokan, jangan minum soda atau kopi.
2. Hentikan kebiasaan merokok
3. Hindari makanan yang merangsang tenggorokan (makanan dingin atau berminyak) dan udara malam.
4. Madu dan tablet hisap pelega tenggorokan dapat menolong meringankan iritasi tenggorokan dan dapat membantu mencegah batuk kalau tenggorokan anda kering atau pedih.
5. Hirup uap air panas (dari semangkuk air panas) untuk mencairkan sekresi hidung yang kental supaya mudah dikeluarkan. Dapat juga ditambahkan sesendok teh balsam/minyak atsiri untuk membuka sumbatan saluran pernapasan.
6. Minum obat batuk yang sesuai
7. Bila batuk lebih dari 3 hari belum sembuh segera ke dokter
8. Pada bayi dan balita bila batuk disertai napas cepat atau sesak harus segera dibawa ke dokter atau pelayanan kesehatan.

1.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Obat batuk dibagi menjadi 2 yaitu ekspektoran (pengencer dahak) dan antitusif (penekan batuk)

A. Obat Batuk Berdahak (Ekspektoran)

1. Gliseril Guaiakolat

a. Kegunaan obat
Mengencerkan lendir saluran napas

b. Hal yang harus diperhatikan :
Hati-hati atau minta saran dokter untuk penggunaan bagi anak di bawah 2 tahun dan ibu hamil.

c. Aturan pemakaian
• Dewasa : 1-2 tablet (100 -200 mg), setiap 6 jam atau 8 jam sekali
• Anak : 2-6 tahun : ½ tablet (50 mg) setiap 8 jam
6-12 tahun : ½ – 1 tablet (50-100 mg)setiap 8 jam

2. Bromheksin

a. Kegunaan obat
Mengencerkan lendir saluran napas.

b. Hal yang harus diperhatikan
Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita tukak lambung dan
wanita hamil 3 bulan pertama.

c. Efek samping
Rasa mual, diare dan perut kembung ringan

d. Aturan pemakaian
Dewasa: 1 tablet (8 mg) diminum 3 x sehari (setiap 8 jam)
Anak : Di atas 10 tahun: 1 tablet (8 mg) diminum 3 kali sehari (setiap 8jam)
5-10 tahun : 1/2 tablet (4 mg) diminum 2 kali sehari (setiap 8 jam)

3. Kombinasi Bromheksin dengan Gliseril Guaiakolat

a. Kegunaan obat
Mengencerkan lendir saluran napas

b. Hal yang harus diperhatikan :
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi anak di bawah 2 tahun.
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita tukak lambung.
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi ibu hamil.

c. Efek samping
• Rasa mual, diare, kembung ringan.

4. Obat Batuk Hitam (OBH)
Dosis :
Dewasa : 1 sendok makan (15 ml) 4 x sehari (setiap 6 jam)
Anak : 1 sendok teh (5 ml) 4 x sehari (setiap 6 jam)

B. Obat Penekan Batuk (Antitusif)

1. Dekstrometorfan HBr (DMP HBr)

a. Kegunaan obat
Penekan batuk cukup kuat kecuali untuk batuk akut yang berat

b. Hal yang harus diperhatikan
• Hati-hati atau minta saran dokter untuk penderita hepatitis
• Jangan minum obat ini bersamaan obat penekan susunan syaraf pusat
• Tidak digunakan untuk menghambat keluarnya dahak

c. Efek samping
• Efek samping jarang terjadi. Efek samping yang dialami ringan seperti mual dan pusing
• Dosis terlalu besar dapat menimbulkan depresi pernapasan

d. Aturan pemakaian
• Dewasa : 10-20 mg setiap 8 jam
• Anak : 5-10 mg setiap 8 jam
• Bayi : 2,5-5 mg setiap 8 jam

2. Difenhidramin HCl

a. Kegunaan obat
Penekan batuk dan mempunyai efek antihistamin (antialergi)

b. Hal yang harus diperhatikan
– Karena menyebabkan kantuk, jangan mengoperasikan mesin selama meminum obat ini
– Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita asma, ibu hamil, ibu menyusui dan bayi/anak.

c. Efek Samping
Pengaruh pada kardiovaskular dan SSP seperti sedasi, sakit kepala, gangguan psikomotor, gangguan darah, gangguan saluran cerna, reaksi alergi, efek antimuskarinik seperti retensi urin, mulut kering, pandangankabur dan gangguan saluran cerna, palpitasi dan aritmia, hipotensi, reaksi hipersensitivitas, ruam kulit, reaksi fotosensitivitas, efek ekstrapiramidal, bingung, depresi, gangguan tidur, tremor, konvulsi, berkeringat dingin, mialgia, paraestesia, kelainan darah, disfungsi hepar, dan rambut rontok.

d. Aturan Pemakaian
• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

2. Flu

Flu adalah suatu infeksi saluran pernapasan atas. Orang dengan daya tahan tubuh yang tinggi biasanya sembuh sendiri tanpa obat. Pada anak-anak, lanjut usia dan orang yang memiliki daya tahan tubuh rendah lebih cenderung menderita komplikasi seperti infeksi bakteri sekunder. Flu ditularkan melalui percikan udara pada saat batuk, bersin, dan tangan yang tidak dicuci setelah kontak dengan cairan hidung/mulut.

2.1. Gejala-gejala

– Demam, sakit kepala, nyeri otot
– Mata berair
– Batuk, bersin, hidung berair
– Sakit tenggorokan

2.2. Penyebab

– Infeksi saluran pernapasan bagian atas oleh virus influenza

2.3 Hal Yang Dapat Dilakukan

– Istirahat yang cukup
– Meningkatkan gizi makanan dengan protein dan kalori yang tinggi
– Minum air yang banyak dan makan buah segar yang banyak mengandung vitamin
– Minum obat flu untuk mengurangi gejala/keluhan
– Periksa ke dokter bila gejala menetap sampai lebih dari 3 hari

1.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Antihistamin

Antihistamin dapat menghambat kerja histamin yang menyebabkan terjadinya reaksi alergi. Obat yang tergolong antihistamin antara lain:

Klorfeniramin maleat/klorfenon/CTM, Difenhidramin HCl.

a. Kegunaan obat
Anti alergi

b. Hal yang harus diperhatikan :
• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan
• Hindari penggunaan bersama minuman beralkohol atau obat tidur
• Hati-hati pada penderita glaukoma dan hipertropi prostat atau minta saran dokter
• Jangan minum obat ini bila akan mengemudikan kendaraan dan menjalankan mesin

c. Efek samping
• Mengantuk, pusing, gangguan sekresi saluran napas
• Mual dan muntah (jarang)

d. Aturan pemakaian

Klorfenon / klorfeniramin maleat (CTM)
• Dewasa : 1 tablet (2 mg) setiap 6-8 jam
• Anak : < 12 tahun ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

Difenhidramin HCl
• Dewasa : 1-2 kapsul (25-50 mg) setiap 8 jam
• Anak : ½ tablet (12,5 mg) setiap 6-8 jam

2. Oksimetazolin (tetes hidung)

a. Kegunaan obat
Mengurangi sekret hidung yang menyumbat

b. Hal yang harus diperhatikan:
• Hindari dosis melebihi yang dianjurkan
• Hati-hati sewaktu meneteskan ke hidung, dosis tepat dan masuknya ke lubang hidung harus tepat, jangan mengalir keluar atau tertahan.
• Tidak boleh digunakan lebih dari 7-10 hari
• Segera minum setelah menggunakan obat, karena air dapat mengencerkan obat yang tertelan.
• Ujung botol obat dibilas dengan air panas setiap kali dipakai.

c. Efek samping
• Merusak mukosa hidung karena hidung tersumbat makin parah
• Rasa terbakar, kering, bersin, sakit kepala, sukar tidur, berdebar.

d. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada:
• Anak berumur di bawah 6 tahun, karena efek samping yang timbul lebih parah.
• Ibu hamil muda

e. Aturan pemakaian
• Dewasa dan anak diatas 6 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,05% setiap lubang hidung
• Anak : 2-5 tahun : 2-3 tetes/semprot oksimetazolin 0,025% setiap lubang hidung.
• Obat digunakan pada pagi dan menjelang tidur malam, tidak boleh lebih dari 2 kali dalam 24 jam.

3. Dekongestan oral

Dekongestan mempunyai efek mengurangi hidung tersumbat. Obat dekongestan oral antara lain : Fenilpropanolamin, Fenilefrin, Pseudoefedrin dan Efedrin. Obat tersebut pada umumnya merupakan salah satu komponen dalam obat flu.

a. Kegunaan Obat
Mengurangi hidung tersumbat

b. Hal yang harus diperhatikan
Hati-hati pada penderita diabet juvenil karena dapat meningkatkan kadar gula darah, penderita tiroid, hipertensi, gangguan jantung dan penderita yang menggunakan antidepresi. Mintalah saran dokter atau Apoteker.

c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada penderita insomnia (sulit tidur), pusing, tremor, aritmia dan penderita yang menggunakan MAO (mono amin oksidase) inhibitor.

d. Efek samping
• Menaikkan tekanan darah
• Aritmia terutama pada penderita penyakit jantung dan pembuluh darah.
e. Aturan pemakaian

Fenilpropanolamina
Dewasa : maksimal 15 mg per takaran 3-4 kali sehari
Anak-anak 6-12 tahun : maksimal 7,5 mg per takaran 3-4 kali sehari

Fenilefrin
Dewasa : 10 mg, 3 kali sehari
Anak- anak 6 – 12 tahun : 5 mg, 3 kali sehari

Pseudoefedrin
Dewasa : 60 mg, 3 – 4 kali sehari
Anak-anak 2-5 tahun : 15 mg, 3 – 4 kali sehari
6-12 tahun : 30 mg, 3 – 4 kali sehari

Efedrin
Dewasa : 25 – 30 mg, setiap 3 – 4 jam
Anak-anak : sehari 3 mg/kg berat badan, dibagi dalam 4 – 6 dosis yang
sama

4. Antitusif/ekspektoran (lihat Bab Batuk)
5. Antipiretik dan Analgesik (Obat penurun panas dan penghilang rasa nyeri,
lihat bab Demam)

3. Deman

Demam bukan merupakan suatu penyakit, tetapi hanyalah merupakan gejala dari suatu penyakit. Suhu tubuh normal adalah 370 C. Apabila suhu tubuh lebih dari 37,20 C pada pagi hari dan lebih dari 37,70 C pada sore hari berarti demam. Kenaikan suhu 380 C pada anak di bawah lima tahun dapat menimbulkan kejang dengan gejala antara lain: tangan dan kaki kejang, mata melihat ke atas, gigi dan mulut tertutup rapat, serta penurunan kesadaran. Keadaan demikian segera ke dokter.

3.1. Gejala-gejala

– Kepala, leher dan tubuh akan terasa panas, sedang tangan dan kaki dingin
– Mungkin merasa kedinginan dan menggigil bila suhu meningkat dengancepat

3.2. Penyebab

Demam umumnya disebabkan oleh infeksi dan non infeksi. Penyebab infeksi antara lain kuman, virus, parasit, atau mikroorganisme lain.
Contoh : radang tenggorokan, cacar air, campak, dan lain-lain.
Penyebab non infeksi antara lain dehidrasi pada anak dan lansia, alergi, stres, trauma, dan lain-lain.

3.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Istirahat yang cukup.
– Minum air yang banyak.
– Usahakan makan seperti biasa, meskipun nafsu makan berkurang .
– Periksa suhu tubuh setiap 4 jam.
– Kompres dengan air hangat
– Hubungi dokter bila suhu sangat tinggi (diatas 380C), terutama pada anakanak.

Petunjuk penggunaan termometer :
– Kocok termometer sebelum mengukur sampai air raksa turun di bawah tanda 35 C
– Termometer ditaruh di bawah lidah selama 1 menit atau di bawah lipatan lengan (ketiak) selama 4 menit pada orang dewasa dan anak-anak. Suhu normal di bawah lipatan lengan (ketiak) adalah 36,5C. Untuk mendapatkan suhu yang setara dengan suhu mulut, tambahkan 0,5 C pada suhu yang terbaca.
– Cuci termometer sebelum dan sesudah dipakai.

Kapan harus ke dokter
– Bila seorang bayi menderita panas
– Bila demam lebih dari 39 C (pada anak-anak 38.5 C) dan tidak bisa turun dengan parasetamol atau kompres.
– Bila demam tidak berkurang setelah 2 hari
– Bila demam disertai dengan kaku leher
– Bila disertai gejala-gejala lain yang berkaitan dengan demam seperti : ruam kulit, sakit tenggorokan berat, batuk dengan dahak berwarna hijau, sakit telinga, sakit perut, diare, sakit bila buang air kecil atau terlalu sering buang airkecil, bintik-bintik merah pada kulit, kejang, pingsan
– Bila terjadi demam setelah melahirkan atau keguguran

3.4 Obat Yang Dapat Digunakan

Obat yang dapat digunakan untuk mengatasi keluhan demam yaitu:

1. Parasetamol/Asetaminofen

a. Kegunaan obat
Menurunkan demam, mengurangi rasa sakit

b. Hal yang harus diperhatikan
– Dosis harus tepat, tidak berlebihan, bila dosis berlebihan dapat menimbulkan gangguan fungsi hati dan ginjal.
– Sebaiknya diminum setelah makan
– Hindari penggunaan campuran obat demam lain karena dapat menimbulkan overdosis.
– Hindari penggunaan bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko gangguan fungsi hati.
– Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita gagal ginjal.

c. Kontra Indikasi
Obat demam tidak boleh digunakan pada :
– penderita gangguan fungsi hati
ƒ – penderita yang alergi terhadap obat ini
ƒ – pecandu alkohol

Baca :  Panduan Swamedikasi Penyakit Ringan Untuk Masyarakat dan Apoteker

d. Bentuk sediaan
Tablet 100 mg
Tablet 500 mg
Sirup 120 mg/5ml

e. Aturan pemakaian
Dewasa : 1 tablet (500 mg) 3 – 4 kali sehari, (setiap 4 – 6 jam)
Anak :
0 – 1 tahun : ½ – 1 sendok teh sirup, 3–4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
1 – 5 tahun : 1 – 1 ½ sendok teh sirup, 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)
6-12 tahun : ½ – 1 tablet (250-500 mg), 3 – 4 kali sehari (setiap 4 – 6 jam)

2. Asetosal (Aspirin)

a. Kegunaan obat
Mengurangi rasa sakit, menurunkan demam, antiradang

b. Hal yang harus diperhatikan
– Aturan pemakaian harus tepat, diminum setelah makan atau bersama makanan untuk mencegah nyeri dan perdarahan lambung.
– Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan fungsi ginjal atau hati, ibu hamil, ibu menyusui dan dehidrasi
– Jangan diminum bersama dengan minuman beralkohol karena dapat meningkatkan risiko perdarahan lambung.
– Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita yang menggunakan obat hipoglikemik, metotreksat, urikosurik, heparin, kumarin, antikoagulan, kortikosteroid, fluprofen, penisilin dan vitamin C.

c. Kontra Indikasi
Tidak boleh digunakan pada:
– Penderita alergi termasuk asma
– Tukak lambung (maag) dan sering perdarahan di bawah kulit
– Penderita hemofilia dan trombositopenia

d. Efek samping
– Nyeri lambung, mual, muntah
– Pemakaian dalam waktu lama dapat menimbulkan tukak dan perdarahan lambung

e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg
Tablet 500 mg

f. Aturan pemakaian
Dewasa : 500 mg setiap 4 jam (maksimal selama 4 hari)
Anak : 2 – 3 tahun : ½ – 1 ½ tablet 100 mg, setiap 4 jam
4 – 5 tahun : 1 ½ – 2 tablet 100 mg, setiap 4 jam
6 – 8 tahun : ½ – ¾ tablet 500 mg, setiap 4 jam
9 – 11 tahun : ¾ – 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam
> 11 tahun : 1 tablet 500 mg, setiap 4 jam

3. Ibuprofen (Lihat Bab Nyeri)

4. nyeri

Nyeri merupakan suatu gejala yang menunjukkan adanya gangguan-gangguan di tubuh seperti peradangan, infeksi dan kejang otot.
Contoh : nyeri karena sakit kepala, nyeri haid, nyeri otot, nyeri karena sakit gigi, dan lain-lain. Obat nyeri adalah obat yang mengurangi nyeri tanpa menghilangkan kesadaran.

4.1 . Penyebab

Rasa nyeri disebabkan oleh rangsangan pada ujung syaraf karena kerusakan
jaringan tubuh yang disebabkan antara lain :
– Trauma, misalnya karena benda tajam, benda tumpul, bahan kimia, dan
lain-lain.
– Proses infeksi atau peradangan

4.2 . Hal Yang Dapat Dilakukan

  • ƒTetap aktif fokuskan pada pekerjaan anda
  • ƒKompres hangat pada nyeri otot
  • Gunakan obat penghilang nyeri
  • ƒBila nyeri berlanjut hubungi dokter

4.3 . Obat Yang Dapat Digunakan

1. Ibuprofen

a. Kegunaan obat
Menekan rasa nyeri dan radang, misalnya dismenorea primer (nyeri haid), sakit gigi, sakit kepala, paska operasi, nyeri tulang, nyeri sendi, pegal linu dan terkilir.

b. Hal yang harus diperhatikan
• Gunakan obat dengan dosis tepat
• Hati-hati untuk penderita gangguan fungsi hati, ginjal, gagal jantung, asma dan bronkhospasmus atau konsultasikan ke dokter atau Apoteker
• Hati-hati untuk penderita yang menggunakan obat hipoglisemi, metotreksat, urikosurik, kumarin, antikoagulan, kortiko-steroid, penisilin dan vitamin C atau minta petunjuk dokter.
• Jangan minum obat ini bersama dengan alkohol karena meningkatkan risiko perdarahan saluran cerna.

c. Kontra Indikasi
Obat tidak boleh digunakan pada:
• Penderita tukak lambung dan duodenum (ulkus peptikum) aktif
• Penderita alergi terhadap asetosal dan ibuprofen
• Penderita polip hidung (pertumbuhan jaringan epitel berbentuk
tonjolan pada hidung)
• Kehamilan tiga bulan terakhir

d. Efek Samping
• Gangguan saluran cerna seperti mual, muntah, diare, konstipasi (sembelit/susah buang air besar), nyeri lambung sampai pendarahan.
• Ruam kulit, bronkhospasmus, trombositopenia
• Penurunan ketajaman penglihatan dan sembuh bila obat dihentikan
• Gangguan fungsi hati
• Reaksi alergi dengan atau tanpa syok anafilaksi
• Anemia kekurangan zat besi

e. Bentuk sediaan
• Tablet 200 mg
• Tablet 400 mg
f. Aturan pemakaian
• Dewasa : 1 tablet 200 mg, 2 – 4 kali sehari,. Diminum setelah makan
• Anak : 1 – 2 tahun : ¼ tablet 200 mg, 3 – 4 kali sehari
3 – 7 tahun : ½ tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
8 – 12 tahun : 1 tablet 500 mg, 3 – 4 kali sehari
tidak boleh diberikan untuk anak yang beratnya kurang dari 7 kg.

2. Asetosal (Aspirin) (lihat Bab Demam)
3. Parasetamol (lihat Bab Demam)

Catatan :
• Ibuprofen memiliki efek terapi antiradang lebih tinggi dibandingkan dengan efek anti demamnya.
• Asetosal dan Parasetamol efek terapi anti demamnya lebih tinggi dibandingkan efek antinyeri dan anti radangnya.

5. sakit maag

Sakit maag adalah peningkatan produksi asam lambung sehingga terjadi iritasi lambung. Maag atau sakit lambung memiliki gejala khas berupa rasa nyeri atau pedih pada ulu hati meskipun baru saja selesai makan. Namun kalau rasa pedih hanya terjadi sebelum makan atau di waktu lapar dan hilang setelah makan, biasanya karena produksi asam lambung berlebihan dan belum menderita sakit maag.

Penyakit maag akut umumnya lebih mudah ditangani daripada maag kronis. Pada maag akut biasanya belum ada gejala kerusakan yang jelas pada dinding lambung; mungkin hanya disebabkan oleh berlebihnya produksi asam lambung sesaat atau akibat makanan yang merangsang terlalu banyak. Sedangkan pada maag kronis penderita bisa mengalami pembengkakan atau radang pada dinding lambung, luka sampai perdarahan.

5.1. Gejala-gejala

Nyeri serta rasa panas pada ulu hati dan dada, mual, kadang disertai muntah dan perut kembung.

5.2. Penyebab

Peningkatan produksi asam lambung dapat terjadi karena :
• Makanan atau minuman yang merangsang lambung yaitu makanan yang pedas atau asam, kopi, alkohol, bakmi yang mengandung air abu.
• Faktor stres baik stres fisik (setelah pembedahan, penyakit berat, luka bakar) maupun stres mental
• Obat-obat tertentu yang digunakan dalam jangka waktu lama (misal obat rematik, anti inflamasi)
• Jadual makan yang tidak teratur

5.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

• Membiasakan hidup sehat dan makan secara teratur
• Kambuhnya penyakit maag dapat dihindarkan dengan mengatur waktu makan. Sebaiknya penderita makan sedikit demi sedikit tetapi sering.
• Minum obat sakit maag (antasida)

5.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Sakit maag pada awalnya diobati secara simtomatik dengan pemberian obat yang menetralisasi atau menghambat produksi asam lambung berlebihan (jenis antasida) atau obat penghambat produksi asam yang memperbaiki motilitas usus (sistem gerakan usus). Apabila setelah dua minggu obat tidak memberikan reaksi yang berarti, dokter akan memeriksa dengan bantuan peralatan khusus seperti USG, endoskopi, dll.

Senyawa Aluminium hidroksida dan Magnesium hidroksida

a. Kegunaan obat
Semua obat antasida mempunyai fungsi untuk mengurangi gejala yang
berhubungan dengan kelebihan asam lambung, tukak lambung, gastritis,
tukak usus dua belas jari, dengan gejala seperti mual, nyeri lambung, nyeri
ulu hati dan perasaan penuh pada lambung.

b. Bentuk sediaan dan aturan pemakaian

Contoh obat
1. Tablet kombinasi yang mengandung:
Aluminium hidroksida 250 mg
Magnesium hidroksida 250 mg
Dimetilpoliksilosan 50 mg
− Dosis : Dewasa : 1 – 2 tablet, diminum 2 jam setelah makan atau
sebelum tidur, dan saat gejala timbul.

2. Tablet kombinasi yang mengandung:
Magnesium trisilikat 250 mg
Aluminium hidroksida 250 mg
Simetikon 50 mg
− Dosis : Dewasa : 1 – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari (setiap 6 – 8 jam)

3. Tablet kunyah yang mengandung:
Aluminium hidroksida 30 mg
Magnesium hidroksida 300 mg
Simetikon 30 mg
− Dosis : Dewasa : 1 – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari (setiap 6 – 8 jam)dan sebelum tidur.
− Perhatian : Tablet harus dikunyah.

4. Larutan yang mengandung:
Aluminium hidroksida 30 mg
Magnesium hidroksida 300 mg
Simetikon 30 mg
− Dosis : Dewasa : 1 – 2 sendok takar (5 ml), 3 – 4 kali sehari (setiap 6 – 8 jam) dan sebelum tidur

5. Tablet kunyah yang mengandung:
Aluminium hidroksida 200 mg
Magnesium hidroksida 200 mg
− Dosis : Dewasa : 1 – 2 tablet, 3 – 4 kali sehari (setiap 6 – 8 jam).
− Perhatian : Tablet harus dikunyah

Hal-hal yang perlu diperhatikan :
• Antasida dalam bentuk cairan kental (suspensi) kerjanya lebih cepat
dibandingkan bentuk tablet
• Antasida dalam bentuk tablet harus dikunyah terlebih dahulu sebelum ditelan
• Jangan digunakan bersama dengan obat lain
• Beri jarak minimal 1 jam untuk minum obat yang lain
• Antasida diminum 1 jam sebelum makan
• Selama menggunakan antasida sebaiknya banyak minum air putih, tujuannya meminimalkan gangguan pada fungsi saluran pencernaan
• Efek antasida merupakan jumlah efek dari masing-masing obat
• Spesifikasi obat
• Efek yang tidak diinginkan dari obat
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker bagi penderita gangguan ginjal, tukak lambung, ibu hamil, menyusui dan anak-anak serta lanjut usia
• Tidak dianjurkan bagi penderita yang diet garam natrium
• Tidak dianjurkan bagi penderita alergi terhadap aluminium, kalsium, magnesium, simetikon, natrium bikarbonat dan bismut
• Tidak dianjurkan pemakaian lebih dari 2 minggu kecuali atas saran dokter.
• Hanya digunakan apabila telah diketahui bahwa gejala mual, nyeri lambung, rasa panas di ulu hati dan dada benar-benar sakit maag bukan penyakit lain.
• Penggunaan terbaik adalah saat gejala timbul sewaktu lambung kosong dan menjelang tidur malam.
• Antasida mengganggu absorbsi obat-obat tertentu (misal antibiotik), bila diminum bersama harus diberi waktu 1-2 jam.
• Bila setelah 2 – 3 hari gejala tetap ada, hendaknya segera menghubungi dokter.
• Jangan digunakan lebih dari 4 gram sehari, karena dapat meningkatkan produksi asam lambung/efek yang tidak diinginkan
• Bila dosis berlebihan dapat menimbulkan sembelit, wasir, perdarahan anus, feses padat, mual, muntah, kekurangan fosfat dan osteomalasia.

6. Cacingan

Kecacingan adalah penyakit dimana seseorang mempunyai cacing dalam ususnya dan menimbulkan gejala atau tanpa gejala. Kecacingan merupakan masalah kesehatan yang perlu penanganan serius terutama untuk daerah tropis karena cukup banyak penduduk menderita kecacingan. Kecacingan menyebabkan turunnya daya tahan tubuh, terhambatnya tumbuh kembang anak, kurang gizi dan zat besi yang mengakibatkan anemia.

6.1. Gejala-gejala

  • Mengeluarkan cacing pada saat buang air besar atau muntah
  • Badan kurus dan perut buncit
  • Kehilangan nafsu makan, lemas, lelah, pusing, nyeri kepala, gelisah dan sukar tidur
  • Gatal-gatal disekitar dubur terutama malam hari (cacing kremi)
  • Pada jenis cacing yang menghisap darah (cacing pita, cacing tambang,cacing cambuk) dapat terjadi anemia

Gejala spesifik untuk tiap jenis cacing adalah
• Gejala penderita cacing kremi (Oxyuris/Entrobius vermicularis) adalah rasa gatal sekitar anus terutama malam hari, gelisah dan sukar tidur.
• Gejala penderita cacing gelang (Askariasis) adalah gangguan lambung, kejang perut diselingi diare, kehilangan berat badan dan demam
• Gejala penderita cacing tambang (Nekatoriasis/Ankilostomiasis) adalah gangguan saluran cerna (mual, muntah, diare dan nyeri ulu hati), pusing nyeri kepala, lemah dan lelah, anemia, gatal di daerah masuknya cacing.

6.2. Penyebab

Cacing penyebab penyakit pada manusia terdiri dari :
– Cacing gelang (Askariasis lumbriocoides)
– Cacing cambuk (Tricularis sp)
– Cacing kremi (Entrobius vermicularia)
– Cacing tambang (Nekatoria dan ankilostomia)
– Cacing pita (Taenia sp)
– Trematoda

Cacing masuk tubuh manusia dengan berbagai cara. Telur cacing gelang tertelan sewaktu makan makanan yang terkontaminasi oleh kotoran. Sedang larva cacing tambang hidup ditanah dan masuk lewat kulit yang menyebabkan infeksi. Cacing pita dan trematoda sebagian besar siklus hidupnya berada pada binatang dan masuk tubuh manusia karena makan daging/ikan mentah atau setengah matang.

Di Indonesia masalah cacing masih merupakan masalah kesehatan umum, yang paling sering ditemukan adalah cacing gelang dan cacing kremi. Cacing kremi bertelur di sekitar dubur. Telur-telur ini terbawa oleh jari-jari bila penderita menggaruk, kemudian bila tidak dicuci kedua tangan tersebut maka bisa menularkan ke orang lain.

Penyebab kecacingan juga biasanya karena makanan, minuman dan lingkungan yang tidak bersih. Pada umumnya yang terjangkit kecacingan adalah anak-anak. Penularan umumnya terjadi melalui makanan dan melalui kulit.

6.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

1. Menjaga kebersihan diri dengan memotong kuku, menggunakan sabun
pada waktu mencuci tangan sebelum makan, setelah buang air besar dan
pada waktu mandi
2. Menghindari makanan yang telah dihinggapi lalat dan cuci bersih bahan
makanan untuk menghindari telur cacing yang mungkin ada serta
biasakan memasak makanan dan minuman
3. Menggunakan karbol di tempat mandi
4. Menggunakan alas kaki untuk menghindari sentuhan langsung dengan
tanah saat bekerja dihalaman, perkebunan pertanian, pertambangan, dll

6.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Pirantel Pamoat

a. Kegunaan Obat
Pengobatan askariasis, oksiuriasis, ankilostomiasis dan nekatoriasis.

b. Hal yang harus diperhatikan
Aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi

c. Kontra Indikasi
• Penderita gangguan fungsi hati
• Anak di bawah umur 2 tahun
• Ibu hamil

d. Efek Samping
• Nafsu makan hilang (anoreksia), mual, muntah, diare, kram lambung,meningkatkan SGOT, sakit kepala, pusing, mengantuk, ruam kulit

e. Bentuk sediaan
• Tablet 125 mg
• Tablet 250 mg

f. Aturan pemakaian
• Tablet 125 mg
– 1 – 5 tahun : 1 tablet
– 5 – 9 tahun : 2 tablet
– 10 – 15 tahun : 3 tablet
– diatas 15 tahun dan dewasa : 4 tablet
• Tablet 250 mg
– 1 – 5 tahun : ½ tablet
– 5 – 9 tahun : 1 tablet
– 10 – 15 tahun : 1½ tablet
– diatas 15 tahun dan dewasa : 2 tablet

Baca :  Daftar Program Studi D3, S1 Farmasi dan Profesi Apoteker yang Terakreditasi LAM-PTKes 2019
2. Mebendazol

a. Kegunaan Obat
• Pengobatan askariasis, trikuriasis, enterobiasis, ankilostomiasis, nekatoriasis dan infeksi campuran.

b. Hal yang harus diperhatikan
• Konsultasikan ke dokter atau Apoteker untuk penderita diabet dan ibu menyusui.
• Penggunaan jangka panjang dengan dosis besar dapat menimbulkan penurunan sel darah putih (neutropenia) kembali normal bila obat dihentikan.

c. Kontra Indikasi
Anak balita dan ibu hamil akan mengakibatkan pembentukan sel yang tidak normal (teratogenik)

d. Efek Samping
Nyeri pada lambung, diare

e. Bentuk Sediaan
Tablet 100 mg
f. Aturan pemakaian
• Untuk cacing kremi, 1 tablet sehari
• Untuk cacing cambuk, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap malam selama 3 hari berturut-turut.
• Untuk cacing gelang, 1 tablet setiap pagi dan 1 tablet setiap malam selama 3 hari berturut-turut.

3. Piperazin

a. Kegunaan Obat
Pengobatan askariasis, oksiuriasis atau enterobiasis

b. Hal yang harus diperhatikan
• aturan pakai harus dibaca dan dipatuhi

c. Kontraindikasi
• Penderita epilepsi
• Alergi terhadap piperasin
• Gangguan fungsi hati atau ginjal

d. Efek Samping
• Mual, muntah, gangguan pada fokus mata, dermatitis, diare dan reaksi alergi.

e. Bentuk Sediaan
• Sirup piperazin sitrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)
• Sirup piperazin heksahidrat 1 g/5 ml (kemasan sirup 15 ml)

f. Aturan pemakaian untuk :
• Askariasis (cacing gelang)
Dosis tunggal :
– bayi : 2,5 ml
– 1 – 2 tahun : 5 ml
– 3 – 5 tahun : 10 ml
– diatas 6 tahun dan dewasa : 15 ml
Diminum selama 2 hari berturut-turut.

• Oksiurasis
Diminum setelah makan, selama 4 hari berturut-turut.
– Bayi : 1 kali sehari, 2,5 ml
– 1 – 2 tahun : 2 kali sehari, 2 – 5 ml
– 3 – 5 tahun : 2 kali sehari, 5 ml
– Diatas 6 tahun dan dewasa : 3 kali sehari, 5 ml

7. diare

Diare adalah buang air besar dalam bentuk cair lebih dari tiga kali dalam sehari, biasanya disertai sakit dan kejang perut.

Jenis-jenis diare antara lain :
• Diare akut, disebabkan oleh infeksi usus, infeksi bakteri, obat-obat tertentu atau penyakit lain. Gejala diare akut adalah tinja cair, terjadi mendadak, badan lemas kadang demam dan muntah, berlangsung beberapa jam sampai beberapa hari.
• Diare kronik, yaitu diare yang menetap atau berulang dalam jangka waktu lama, berlangsung selama 2 minggu atau lebih.
• Disentri adalah diare disertai dengan darah dan lendir

Diare yang hanya sekali-sekali tidak berbahaya dan biasanya sembuh sendiri. Tetapi diare yang berat bisa menyebabkan dehidrasi dan bisa membahayakan jiwa. Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan tubuh yang dapat berakibat kematian, terutama pada anak/bayi jika tidak segera diatasi.

Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian, terutama pada bayi dan anak-anak di bawah umur lima tahun. Pada kasus yang jarang, diare yang terus-menerus mungkin merupakan gejala penyakit berat seperti tipus, cholera atau kanker usus.

7.1 Gejala-gejala

– Frekuensi buang air besar melebihi normal
– Kotoran encer / cair
– Sakit / kejang perut, pada beberapa kasus
– Demam dan muntah, pada beberapa kasus

Gejala pada anak :
• Dehidrasi ringan/sedang; gelisah, rewel, mata cekung, mulut kering, sangathaus, kulit kering
• Dehidrasi berat, lesu, tak sadar, mata sangat cekung, mulut sangat kering,malas/tidak bisa minum, kulit sangat kering

7.2 Penyebab

– Ansietas/cemas (misal: saat ujian, bepergian)
– Keracunan makanan (makanan yang terkontaminasi bakteri atau racun kimiawi).
– Infeksi virus dari usus (misal flu usus)
– Alergi terhadap makanan tertentu, tidak tahan susu (pada orang-orang yang tidak mempunyai enzim laktase yang berfungsi untuk mencernakan susu)
– Peradangan usus, misalnya : kholera, disentri,bakteri lain, virus dsb
– Kekurangan gizi misalnya : kelaparan, kekurangan zat putih telur.

7.3 Hal Yang Dapat Dilakukan

– Minum banyak cairan (air, sari buah, sup bening). Hindari alkohol, kopi/teh, susu. Teruskan pemberian air susu ibu pada bayi, tetapi pada pemberian susu pengganti ASI encerkan sampai dua kali.
– Hindari makanan padat atau makanlah makanan yang tidak berasa (bubur, roti, pisang) selama 1 – 2 hari.
– Minum cairan rehidrasi oral-oralit/larutan gula garam
– Cucilah tangan dengan baik setiap habis buang air besar dan sebelum menyiapkan makanan. ( Diare karena infeksi bakteri/virus bisa menular ).
– Tutuplah makanan untuk mencegah kontaminasi dari lalat, kecoa dan tikus.
– Simpanlah secara terpisah makanan mentah dan yang matang, simpanlah sisa makanan di dalam kulkas.
– Gunakan air bersih untuk memasak
– Air minum harus direbus terlebih dahulu
– Buang air besar pada jamban
– Jaga kebersihan lingkungan
– Bila diare berlanjut lebih dari dua hari, bila terjadi dehidrasi, kotoran berdarah, atau terus-menerus kejang perut periksakan ke dokter (diare pada anak-anak/bayi sebaiknya segera dibawa ke dokter)

7.4 Obat Yang Dapat Digunakan

Obat yang dianjurkan untuk mengatasi diare adalah oralit untuk mencegah kekurangan cairan tubuh

1. Oralit

a. Kegunaan Obat
• Oralit tidak menghentikan diare, tetapi mengganti cairan tubuh yang keluar bersama tinja.
• Oralit 200 adalah campuran gula, garam natrium dan kalium

b. Aturan Pemakaian
Aturan pemakaian pada bayi dan balita
aturan-diare
Berikan dengan sendok (untuk anak < 2 tahun) sedikit-sedikit terus menerus sampai habis. Bila muntah tunggu 10 menit, ulangi tetes demi tetes agar anak tidak menolak.

Jika tidak tersedia oralit dapat dibuat larutan sendiri dengan mencampur :
Gula 40 g (1 sendok makan) + garam 3,5 g (1 sendok teh) dilarutkan dalam 1 liter (5 gelas) air mendidih yang telah didinginkan.

2. Adsorben dan Obat Pembentuk Massa

Yang termasuk dalam kelompok ini adalah Norit (karbo adsorben), kombinasi Kaolin-Pektin dan attapulgit.

Kegunaan Obat
• Mengurangi frekuensi buang air besar
• Memadatkan tinja
• Menyerap racun pada penderita diare

Hal yang harus diperhatikan
• Obat bukan sebagai pengganti oralit
• Penderita harus minum oralit
• Tidak boleh diberikan pada anak di bawah 5 tahun

Bentuk sediaan
• Tablet Norit 250 mg
• Kombinasi kaolin – Pektin dan Attapulgit

Aturan pakai
• Tablet Norit 250 mg
Dewasa : 3 – 4 tablet (750 – 1000 mg), 3 kali sehari (setiap 8 jam)
• Kombinasi kaolin – Pektin dan Attapulgit
(Setiap tablet mengandung 600 mg atapulgit)
Dewasa dan anak > 12 tahun : 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 12 tablet selama 24 jam.
Anak-anak 6 – 12 tahun : 1 tablet setiap habis buang air besar, maksimal 6 tablet selama 24 jam.

8. biang keringat

Biang keringat adalah masalah kulit yang biasa terjadi pada cuaca yang panas dan lembab, tetapi tidak berbahaya. Beberapa orang cenderung lebih rentan terhadap masalah ini dibandingkan orang lain.

8.1. Gejala-gejala

– Bintil-bintil halus kemerahan, terutama pada daerah-daerah lipatan tubuh seperti leher, lipat tangan, lipat siku, di bawah payudara (pada wanita), lipatan paha, lipatan kulit kaki (bayi), dan lipatan lutut
– Kemerahan, lembab
– Gatal

8.2. Penyebab

Iritasi kulit disebabkan kontak yang langsung lama antara kulit dan kotoran /mineral dalam keringat

8.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Oleskan cairan kalamin atau krim anti gatal lainnya. Jangan digaruk untuk mencegah luka dan infeksi pada kulit

Pencegahan
– Kenakan pakaian yang tipis. Hindari pakaian dari bahan nilon dan bahan lain yang tidak bisa menyerap keringat dan menahan panas
– Usahakan selalu dalam ruang dingin dengan kipas angin/alat pendingin udara
– Mandi paling tidak sekali setiap hari, atau setiap kali setelah selesai bekerja/latihan yang menyebabkan keluar keringat. Setiap lipatan kulit sebaiknya dikeringkan dengan baik dan diberi bedak talk dan ratakan

8.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Salicyl talk dan sediaan yang mengandung Kalamin.

9. jerawat

Jerawat adalah istilah awam untuk Acne vulgaris, yang biasa terjadi pada usia remaja ketika terjadi perubahan hormon sehingga menghasilkan lebih banyak minyak . Keadaan ini cenderung diturunkan dalam keluarga dan sama sekali tidak berbahaya. Tetapi beberapa orang yang mengalami kasus yang berat mungkin merasa sangat tertekan dan kehilangan kepercayaan diri. Sampai saat ini belum ada cara penyembuhan yang tuntas, meskipun ada beberapa cara yang sangat menolong. Kondisi berjerawat akan mengalami perbaikan dengan bertambahnya usia.

9.1. Gejala-gejala

– Bintik merah menonjol dan sakit, dapat berisi nanah, biasa di bagianwajah. Bisa juga timbul di bagian kulit kepala, leher, punggung dan dada bagian atas
– Bintik putih/hitam yang menonjol dan tidak sakit

9.2. Penyebab

– Belum diketahui dengan jelas. Diduga karena sumbatan kelenjar minyak oleh keratin pada kulit, bila terkena infeksi, jerawat bisa berubah menjadi bisul dan bernanah.

9.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Selalu menjaga kulit tetap bersih dengan menggunakan sabun/pembersih yang ringan. Jangan memencet atau menusuk jerawat supaya tidak terjadi jaringan parut.

9.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Diberikan obat-obatan yang mengandung :
Sulfur, resorsinol, asam salisilat, benzoil peroksida, triklosan

Kegunaan obat
Membantu mengatasi gangguan jerawat.

Cara pemakaian
Cuci wajah hingga bersih. Oleskan obat dengan ujung jari pada bagian yang berjerawat selama 3 hari pertama. Bila tidak terjadi gangguan, gunakan dua kali sehari pada bagian yang berjerawat. Bila timbul kekeringan atau kulit terkelupas dosis dikurangi menjadi satu kali sehari atau dua hari sekali.

Perhatian
Hanya untuk pemakaian luar. Hindari kontak dengan mata, pelupuk mata dan mulut

Bentuk sediaan
Bedak, Krim, Gel,

10. kadas/kurap dan panu

Penyakit kadas atau kurap adalah suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini bisa mengenai semua bagian kulit tetapi biasa ditemukan pada kulit kepala, kuku, lipat lengan, lipat paha atau kaki. Kulit kepala yang bersisik karena jamur kadas ini mungkin bisa dikira sebagai ketombe, tetapi perbedaan kedua jenis penyakit ini bisa dengan cepat dilihat pada pemeriksaan mikroskop dari bahan kerokan kulit. Panu juga merupakan suatu infeksi jamur pada kulit. Penyakit ini biasanya tidak memberikan keluhan yang berarti. Munculnya ditandai dengan bercak bersisik
halus yang berwarna putih hingga kecoklatan. Panu bisa ditemukan pada daerah mana saja di badan termasuk leher dan lengan. Biasanya menyerang ketiak, lipat paha, lengan, tungkai atas, muka dan kulit kepala yang berambut.

10.1. Gejala – gejala

• Kadas/Kurap :
– Lesi berbentuk bulat dengan pinggir meninggi dan bersisik, bagian tengah agak cekung dan sering bebas dari peradangan.
– Sangat gatal, terutama saat berkeringat
– Peradangan kulit , biasanya akibat garukan.
– Pada kepala : Lesi berupa bercak-bercak kebotakan kadang-kadang beradang jelas, kadang-kadang tidak beradang
– Pada kuku : Penebalan kuku/jaringan dibawah kuku, lama-lama kuku akan rusak dan lepas
• Panu :
– Bercak putih pada kulit dengan batas tegas, bersisik halus
– Gatal terutama bila berkeringat

10.2. Penyebab

• Kurap
– Infeksi kulit disebabkan oleh jamur, dan menurut tempatnya ada beberapa jenis penyebab kurap :
– tinea capitis (di kepala)
– tinea corporis (di tubuh)
– tinea crusis (lipatan paha)
– tinea pedis (di kaki)
– Bisa ditularkan melalui kontak langsung tetapi tidak mudah
• Panu
Infeksi kulit oleh jamur Tinea versicolor

10.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Pencegahan dengan menjaga kebersihan diri dengan mandi 2 kali sehari, menjaga lipatan kulit selalu kering, gunakan baju bersih dan pakai alas kaki.
– Jangan digaruk karena akan tmbul infeksi lain
– Oleskan krem/ shampo anti jamur
– Periksa dokter bila menyerang kuku atau gejala menetap

10.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Dapat diberikan obat kulit-anti jamur seperti :

1. Obat yang mengandung Klotrimazol 1 %

Kegunaan obat : untuk infeksi jamur pada kulit

Pemakaian
Cairan : beberapa tetes cairan dioleskan pada daerah yang terkena infeksi jamur, gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang
Krim : Oleskan secara tipis pada daerah yang terkena infeksi jamur,
gunakan 2-3 kali sehari, sampai infeksi hilang

Instruksi khusus

  • Panu dapat disembuhkan dalam 3-4 minggu, sedangkan jamur pada daerah kemaluan disembuhkan dalam 1-2 minggu. Khusus untuk jamur pada kaki, pegobatan harus terus dilanjutkan selama 2 minggu setelah tanda-tanda infeksi hilang untuk menghindari kambuhnya penyakit.
  • Setelah dicuci, kaki harus dikeringkan dengan sebaik-baiknya, terutama daerah lipatan antara jari

Bentuk sediaan : Cairan, Krim

Perhatian
Hanya untuk pemakaian luar

2. Obat yang mengandung Mikonasola nitrat 2 %

Kegunaan Obat
Untuk infeksi ringan akibat jamur pada kulit seperti panu, kutu air, kadas kurap dan infeksi jamur pada kuku

Pemakaian :

Oleskan krim atau serbuk sehari sekali sambil digosokkan perlahan. Biasanya sembuh setelah 2-5 minggu, tetap perpanjang pengobatan selama 10 hari, untuk mencegah kambuh.

Bentuk sediaan : Krim, Serbuk

Peringatan : hanya untuk pemakaian luar

3. Obat yang mengandung Asam undesilenat, Seng undesilenat, kalsium

propionat, natrium propionat

Kegunaan obat: Untuk mengobati penyakit kulit luar yang ditimbulkan
oleh jamur misalnya panu, kadas, kurap, kutu air.

Cara pemakaian
Cuci dan keringkan sela-sela jari kaki, lalu gunakan obat 2-3 kali sehari

Bentuk sediaan : bedak, krim, salep,

Perhatian :
Hanya untuk Obat luar

11. ketombe

Ketombe adalah pengelupasan kulit kepala dalam jumlah kecil dari kulit kepala yang kelihatan normal. Banyak terjadi dan tidak berbahaya. Ketombe bukan disebabkan oleh kulit kepala yang kotor, namun apabila kulit kepala jarang dicuci akan menambah penumpukan kulit kepala yang terkelupas. Ketombe bukan disebabkan oleh pemakaian jenis shampo yang salah ataupun karena stres (tekanan batin). Ketombe kadang menyebabkan rambut rontok. Keadaan lain yang menyebabkan pengelupasan kulit kepala adalah eksema, psoriasis dan infeksi jamur yang biasanya tidak disebut sebagai ketombe.

Baca :  Standar Kegiatan Usaha Toko Obat sesuai Permenkes No 14 Tahun 2021

11.1. Gejala-gejala

– Kepala gatal, dan terdapat pengelupasan lapisan kulit, kulit kepala kering/agak berminyak.
– Kotoran putih (kulit yang terkelupas) dengan mudah bisa dihilangkan. Masalah ketombe kadang diketahui setelah kotoran putih jatuh di bahu.

11.2. Penyebab

Ketombe disebabkan oleh dermatitis seboroika, peradangan ringan pada kulit kepala yang menyebabkan pengelupasan lapisan kulit digabung dengan gangguan kelenjar sebaseus (minyak) baik karena produksi minyak yang berlebihan atau malah terlalu sedikit. Sebab dermatitis seboroika diduga karena sejenis jamur pityrosporum, tetapi tidak semua dokter setuju dengan teori ini.

Tidak diketahui dengan pasti, lapisan kulit tua di tubuh dan juga di kepala secara normal akan dibuang secara berkala untuk pertumbuhan kulit yang baru, tetapi pembuangan ini biasanya tidak terlihat.

11.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Jangan digaruk untuk mencegah infeksi.
– Periksa dokter bila gejala tidak berkurang setelah 1 – 2 minggu pemakaian shampo anti-ketombe.
– Lakukan pencegahan

Pencegahan
– Bila kulit kepala kering, olesi dengan minyak zaitun sampai ke akarakarnya dan biarkan setengah jam sebelum dicuci.
– Bila terlalu berminyak, gunakan shampo ringan yang bisa dipakai berulang kali.
– Jaga kebersihan rambut. Kapan harus mencuci rambut tergantung aktifitas dan berapa banyak keringat yang keluar dan bisa berkisar antara setiap hari sampai 3 – 4 hari sekali.
– Pakai shampo anti-ketombe dalam jangka lama untuk mempertahankan keadaan bebas ketombe karena keadaan ini akan berulang kembali bila jamur pityrosporum belum hilang sama sekali.
– Berolah raga secara teratur.

11.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Shampo yang mengandung Selenium sulfid/Zinc pirithone
2. Shampo yang mengandung Mundidone (Povidone iodine 4 %)

Kegunaan
Anti ketombe, perawatan rambut dan kulit kepala, mencegah infeksi kulit kepala

Cara pemakaian
– Untuk ketombe berlebihan, gunakan 2 kali seminggu sampai ketombe hilang
– Untuk mencegah ketombe, gunakan 1 x seminggu secara rutin

Peringatan
Hentikan pengobatan jika timbul iritasi lokal. Hanya untuk pemakaian luar

3. Shampo yang mengandung Sulfur

Kegunaan
Untuk menghilangkan ketombe

Cara pemakaian
Basahi rambut, oleskan shampo secukupnya. Gosok-gosokan hingga berbusa. Pijatlah kulit kepala selama 1-2 menit, kemudian bilaslah dengan air sampai bersih

4. Resorsinol

Kegunaan : mempunyai efek antibakteri, anti jamur, anti iritan lokal dan keratolitik

Bentuk sediaan
– Salep dengan kadar resorsinol 1-2 %
– Lotion (cairan)

Cara pemakaian
Dioleskan pada kulit rambut

12. kudis

Kudis merupakan suatu penyakit kulit yang disebabkan oleh parasit. Meskipun tidak berbahaya, rasa gatal yang hebat dapat mengganggu. Kudis dapat menular ke orang lain dan lebih umum terjadi di lingkungan hidup yang sangat padat dan sanitasi yang jelek, melalui sentuhan dengan penderita atau baju/peralatan tempat tidur penderita (sprei, selimut, sarung bantal, dll).

12.1. Gejala-gejala

– Terdapat bintil kecil berwarna merah pada kulit, biasanya pada tangan, lipat siku, sekitar alat kelamin, dan lipatan tubuh lainnya.
– Garis berwarna putih/merah di kulit ( merupakan liang pada kulit yang dibuat oleh tungau untuk menaruh telurnya).
– Rasa gatal yang hebat
– Luka/koreng, yang disebabkan oleh garukan

Komplikasi
– Infeksi sekunder
– Rasa gatal setelah sembuh/eksim

12.2. Penyebab

Gangguan pada kulit disebabkan oleh parasit yang sangat kecil yang disebut tungau kudis yaitu Sarcoptis scabei termasuk familia Arthropoda.

12.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Kunjungi dokter bila anda menduga terserang kudis, karena sangatmudah keliru dengan kelainan kulit lainnya.
– Balurkan cairan anti kudis ke seluruh tubuh mulai dari bawah leher (jangan sampai mengenai mata dan mulut). Biarkan selama 24 jam, lalu cuci bersih. Ulangi tindakan yang sama seminggu kemudian.
– Rendam pakaian/peralatan tempat tidur yang sudah dipakai dalam air panas.

Pencegahan
Bila salah satu anggota keluarga terserang kudis, gunakan cairan anti kudis pada seluruh anggota keluarga lain sebagai tindakan pencegahan

12.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Sediaan yang mengandung Gamaheksan (lindane) 0,5 %, triklorokarbanilida 0,5 %, asam salisilat 2 %

Kegunaan
Untuk mengatasi kudis, kutu rambut, kurap dan infeksi jamur lain

Cara pemakaian
Bersihkan bagian yang sakit, gunakan air hangat dan sabun mandi, keringkan dengan handuk, lalu oleskan obat sambil digosok. Biarkan selama 24 jam dan dibersihkan pada pengobatan berikutnya.

Perhatian
Hanya untuk pemakaian luar, jangan ditelan

Peringatan
Jangan sampai mengenai mata dan mulut. Bila timbul iritasi pada kulit, hentikan pengobatan dan konsultasi dengan dokter atau Apoteker.

Bentuk sediaan
Salep

2. Sediaan yang mengandung Lindane 1%, asam usnat 1 %

Kegunaan
Untuk mengurangi gejala kudis (skabies)

Cara pemakaian
Oleskan pada kulit yang kudisan

Bentuk sediaan
Salep

Instruksi khusus
Hanya untuk pemakaian luar

13. Kutil

Kutil adalah jaringan yang tumbuh yang disebabkan oleh virus. Kutil dapat tumbuh dimana saja bagian tubuh tetapi paling sering di tangan dan kaki. Kutil bukan merupakan penyakit yang berbahaya tetapi cukup mengganggu. Bahkan
beberapa kutil dapat tumbuh menjadi ganas.

13.1. Gejala-gejala

– Saat berjalan terasa nyeri
– Adanya penebalan jaringan kulit, permukaan tidak rata
– Kutil di kaki bisa terasa sakit bila tertekan saat berdiri

Komplikasi
– Menyebar ke bagian kulit yang lain, jari-jari, siku, lutut, alat kelamin atau
bagian lain dari kulit

13.2. Penyebab

– Infeksi virus pada sel kulit, menyebabkan sel tersebut tumbuh dengan cepat dan membentuk tonjolan. Kutil disebarkan melalui kontak, dan cenderung untuk berulang bahkan setelah kulit diangkat dan dibersihkan.

13.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Kutil dijaga jangan sampai berdarah agar tidak menyebar
– Lakukan pengobatan sendiri
– Bila dengan pengobatan sendiri tidak sembuh, segera hubungi dokter

13.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Diberikan obat yang mengandung asam salisilat 2 g, asam laktat 0,5 g, polidokanol 0,2 g

Kegunaan
Untuk penebalan kutil yang mengeras dijari-jari kaki, kutil, mata ikan, kapalan

Cara pemakaian
Oleskan 1 tetes pada pagi dan malam hari

Perhatian
Jangan mengenai kulit yang sehat. Sebaiknya lindungi kulit yang sehat di sekitarnya dengan salep seng oksida

Peringatan
Jangan oleskan pada tanda lahir, kutil yang berambut, kutil di daerah kemaluan atau di muka. Jangan mengenai mata dan mulut

2. Asam Salisilat

Kegunaan
Mempunyai efek keratolitik

Cara pemakaian
Dioleskan 1 tetes, 2 kali sehari

Perhatian
Jangan mengenai kulit sehat

3. Asam Laktat

Kegunaan
Mempunyai efek kaustik

Aturan pakai
Dioleskan 1 tetes, 2 kali sehari

Perhatian
Jangan mengenai kulit yang sehat

14. luka bakar

Luka bakar adalah cedera pada jaringan kulit yang disebabkan oleh api (panas kering) ataupun oleh cairan panas (panas basah). Derajat rasa sakit tidak berhubungan dengan derajat cedera. Luka bakar di lapisan permukaan kulit
mungkin malah terasa sangat sakit dan luka bakar dalam mungkin sama sekali tidak terasa sakit karena ujung-ujungnya syaraf telah rusak. Lokasi dan luas bagian kulit yang terbakar sangat penting untuk menentukan apakah luka bakar harus dirawat oleh dokter.

14.1. Gejala-gejala

Gejala-gejala tergantung kepada derajat kegawatan luka bakar

Luka bakar permukaan :
– Kemerahan
– Sangat kesakitan

Luka bakar sedang :
– Kulit melepuh, terkelupas
– Bengkak
– Sangat kesakitan

Luka bakar dalam :
– Kulit warna putih dan seperti lilin /hitam dan hangus
– Tidak terasa sakit

Komplikasi
– Renjatan/shock (gagalnya sistem peredaran darah )
– Infeksi bakteri

14.2. Penyebab

– Luka bakar kering disebabkan oleh api, gas panas (misal menghisap asap sehingga tenggorokan dan paru-paru terbakar), benda panas, gesekan, senyawa kimia, listrik (termasuk petir) atau radiasi
– Luka bakar basah disebabkan oleh cairan panas, uap panas.

14.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

– Singkirkan penyebab luka bakar
– Buka pakaian (kecuali bila pakaian melekat di tempat luka bakar ) dan benda-benda yang melekat erat seperti cincin, jam tangan dan ikat pinggang.
– Segera celupkan dalam air dingin /letakkan luka bakar di bawah aliran air selama kurang lebih 15 menit atau sampai luka berkurang. Ulangi sesering mungkin
– Jangan diolesi dengan segala macam salep/krem ataupun mentega/margarin. Tidak perlu di balut
– Jangan pecahkan kulit yang melepuh. Bila lepuhan pecah sendiri, biarkan kulit seperti semula untuk mencegah infeksi. Mungkin perlu balutan ringan
– Periksa dokter bila terjadi infeksi bakteri (demam, peradangan, dan pembentukan nanah).
– Segera pergi ke unit gawat darurat rumah sakit terdekat, bila terjadi halhalnseperti dibawah ini:
1. Luka bakar pada muka, jari, sendi atau alat kelamin
2. Luka bakar sedang yang luasnya lebih besar dari telapak tangannpenderita .
3. Semua jenis luka bakar dalam
4. Renjatan/shock (pucat, keringat dingin, kulit lembab, napas dan nadi cepat, mengantuk, pingsan).
5. Menghisap asap
6. Luka bakar karena senyawa kimia, aliran listrik atau radiasi

14.4. Obat Yang Dapat Digunakan

1. Obat yang mengandung perak sulfadiazin

Kegunaan
Untuk luka bakar

Pemakaian
Oleskan 2-4 mm krim/salep pada permukaan luka. Untuk luka yang agak luas, oleskan dengan menggunakan spatula atau sarung tangan.
Gunakan 2 kali sehari, atau sesering mungkin bila diperlukan. Lalu tutup dengan perban dan plester

Instruksi khusus
Setiap akan menggunakan krim/salep, permukaan luka harus bersih. Untuk melepaskan perban akan lebih mudah sambil disiram air secara perlahan-lahan atau membasuhnya dengan larutan antiseptik

Perhatian
Hanya untuk obat luar

Peringatan
Jangan gunakan obat ini kepada bayi prematur, bayi yang baru lahir atau pada ibu-ibu yang sedang hamil

Bentuk sediaan : Krim
Salep

2. Obat yang mengandung oleum iecoris aselli (minyak ikan, ”levertraan”)

Kegunaan
Untuk membantu penyembuhan luka bakar

Pemakaian
2-3 kali sehari, dioleskan

Perhatian
Hanya untuk obat luar

Peringatan
Jangan digunakan bila luka sudah terinfeksi

Bentuk sediaan : Salep 10 %

15. luka iris/serut

Luka iris adalah luka karena benda tajam dengan pinggir-pinggir luka yang rapi. Luka serut (gesek/abrasi) adalah suatu cedera pada permukkulit. Luka iris dan serut yang kecil banyak terjadi dan tidak berbahaya serta bisa dirawat di rumah.

15.1. Gejala-gejala

– Sobekan pada kulit yang mungkin membuat cedera jaringan kulit di
bawahnya
– Perdarahan yang sedikit sampai sedang yang akan berhenti sendiri
– Sakit/nyeri
Komplikasi
– Luka terbuka
– Perdarahan banyak bila mengenai pembuluh darah besar (arteri atau vena)
– Infeksi bakteri (demam, radang, pembentukan nanah).

15.2. Penyebab

– Luka iris disebabkan oleh benda tajam
– Luka serut disebabkan oleh permukaan kasar yang bergesekan dengan kulit

15.3. Hal Yang Dapat Dilakukan

Bila mempunyai luka iris :
– Cuci luka di air yang mengalir (di bawah kran air) dan keringkan dengan kertas tisu yang bersih
– Ambil kotoran, gelas/beling atau partikel lain di dalam luka dengan pengait yang bersih (Pengait ini harus dicuci dengan air sabun terlebih dahulu atau dilewatkan di atas api kecil dan biarkan dingin)
– Hentikan perdarahan dengan cara menekan di atas luka dengan kasa selama beberapa menit
– Oleskan cairan antiseptik. Pembekuan darah yang terbentuk dipermukaan luka jangan di bersihkan karena akan menyebabkan pendarahan kembali
– Bila luka kecil, biarkan terbuka supaya cepat pulih. Bila luka besar, tutup dengan kasa pembalut.
– Periksa dokter bila terdapat komplikasi. Pergi ke unit gawat darurat dirumah sakit terdekat bila terdapat perdarahan hebat misal : darah memancar dari luka, perdarahan tidak berhenti dengan tekanan, atau sudah kehilangan sekitar 1-2 cangkir darah
– Perhatikan untuk selalu mencuci tangan sebelum merawat luka.

Bila terdapat luka memar:
– Dengan mendinginkan luka memar akan memperlambat pendarahan di bawah kulit dan mengurangi nyeri dan pembengkakan
– Memar pada lengan atau kaki bisa didinginkan dengan meletakkan badan tersebut dibawah kran air.
– Memar pada kepala dan dada atau daerah yang memerlukan pendingin yang lama bisa dirawat dengan kompres dingin/es

Untuk membuat kompres es:
– Isi setengah dari kantong plastik dengan es. Tambahkan garam untuk meningkatkan efek dingin dan ikat kantong plastik setelah udara dikeluarkan dahulu. Bungkus kantong dengan handuk tipis dan letakkan di atas bagian yang memar selama 30 menit
– Bila tidak tersedia es, bisa digunakan lipatan handuk atau katun tebal yang dicelupkan ke dalam air dingin dan gunakan sebagai kompres dingin
– Luka memar biasanya sembuh setelah 3-6 har

14.4. Obat Yang Dapat Digunakan

Obat yang mengandung povidon iodine

Kegunaan
Sebagai antiseptik dan desinfektan pada kulit, luka, sebelum dan sesudah operasi

Cara pemakaian
Dioleskan pada luka dengan kapas yang dibasahi obat
Sebagai pencuci diencerkan dengan 40 bagian air. Dipakai beberapa kali sehari

Perhatian
Hentikan pemakaian bila terjadi kemerahan, pembengkakan. Dapat timbul
iritasi pada kulit

About Nasrul Wathoni

Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai dosen dan peneliti di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

Susunan Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

GudangIlmuFarmasi – Berikut adalah susunan pengurus konsil kesehatan indonesia masa bakti 2024-2028 sesuai amanat Undang–Undang Republik …