sejarah-farmasi
"Great Moments in Pharmacy" oleh George A. Bender, Paintings By Robert A. Thom

Peristiwa Sejarah Lahirnya Ilmu Farmasi dari Zaman Purba Hingga Papyrus Ebers

GudangIlmuFarmasi – Dalam tulisan berseri ini akan mengulas 40 Peristiwa Sejarah Lahirnya Ilmu Farmasi dari Zaman Purba Hingga Kini yang diambil dari buku “Great Moments in Pharmacy” oleh George A. Bender. Untuk seri pertama akan bercerita Peristiwa Sejarah Lahirnya Ilmu Farmasi dari Zaman Purba Hingga Papyrus Ebers.

Farmasi berasal dari bahasa Yunani Pharmacon yang berarti obat atau guna-guna yang dapat dipakai untuk maksud baik atau jahat. Diartikan guna-guna karena memiliki sejarah yang panjang dan akan dikupas tuntas dalam artikel berseri.

Daftar Isi

1. Zaman Purba

Pada awalnya profesi farmasi muncul dari hal sederhana dan daerah pedalaman. Pada zaman manusia purba dimulai dengan belajar secara naluriah dari pengamatan burung dan binatang. Serta gejala alamiah lainnya seperti air dingin, daun, kotoran, atau lumpur yang dijadikan aplikasi menenangkan pertamanya.

Dengan uji coba sederhana manusia purba mencoba untuk dirinya sendiri. Akhirnya pengetahuannya diterapkan untuk kepentingan orang lain. Meskipun metode manusia gua ini masih mentah, banyak obat-obatan saat ini muncul dari sumber yang sederhana dan mendasar layaknya penemuan oleh manusia purba.

2. Farmasi di zaman babilonia/babylonia kuno

Babilon/Babylon, pada masa keemasan Mesopotamia kuno sering disebut tempat lahirnya peradaban dimana menyediakan catatan awal yang dikenal sebagai praktek seni apotek. Praktisi penyembuhan dari era ini
(Sekitar 2600 SM) adalah apoteker dan dokter yang tidak terpisahkan dalam satu kesatuan.

Teks medis berupa tablet kuno dari batu dari tanah liat yang besar, berisi beberapa tulisan-tulisan tentang obat dan penyakit. Tulisan ini merupakan catatan pertama terkait gejala penyakit, resep dan arah untuk peracikan,
serta doa kepada para dewa.

Metode Babilonia kuno sebagai awal mula berdirinya penerapan farmasi, medis, dan perawatan spiritual yang masih digunakan hingga saat ini.

Baca :  Apoteker Harus Tau, Prinsip Sediaan Suspensi dan Kestabilannya

3. Farmasi di zaman Cina kuno

Farmasi Cina kuno, menurut legenda berasal dari Shen Nung (sekitar 2000 SM), seorang kaisar yang mencari dan menyelidiki nilai obat dari beberapa ratus herbal. Dia dianggap telah menguji banyak herbal pada dirinya sendiri, dan untuk pertama kalinya tertulis dalam Pen T-Sao, atau herbal asli yang merekam 365 jenis obat.

Masih disembah oleh serikat obat Cina asli sebagai dewa pelindung mereka, Shen Nung diperkirakan telah memeriksa banyak tumbuh-tumbuhan, kulit, dan akar dibawa dari ladang, rawa, dan hutan yang masih diakui di Farmasi hari ini. Tanaman obat penemuannya termasuk podophyllum, rhubarb, ginseng, stramonium, kulit kayu manis, dan Ephedra.

4. Masa Papyrus Ebers

Pada sekitar abad ke-16 SM ditemukan kertas bertulis panjang 60 kaki dan lebar satu kaki. Karena ditemukan di makam-makam raja Mesir oleh orang Jerman yang ahli tentang Mesir yaitu George Eber, maka disebut Papyrus Ebers dan sekarang disimpan di Universitas Liepzig.

Pada abad ke-19 tulisan ini mulai diterjemahkan dan dari sini diketahui bahwa sejak 1550 SM sampai sekarang bangsa Mesir masih menggunakan obat-obatan dan bentuk sediaan yang sama.

Di dalamnya terdapat ± 800 formula resep yang mencakup 700 macam/jenis bahan obat yang terdiri dari campuran bahan tumbuh-tumbuhan, hewan atau mineral sebagai contoh: Anisi, jarak, Akasia, Besioksida, Natrium bikarbonat, NaCl, Belerang, anggur, susu, madu dan sebagainya. Peralatannya juga disebut seperti lumpang, penggiling, ayakan, timbangan dan sebagainya. Bentuk sediaannya juga disebut seperti pil, trochisci, obat kumur, obat cuci (lotion), salep mata, plester, obat pompa (enema) dan sebagainya.

About Nasrul Wathoni

Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai dosen dan peneliti di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

8 Kampus Ekstensi yang Menerima D3 ke S1 Farmasi

GudangIlmuFarmasi – Bagi mahasiswa yang telah lulus jenjang Diploma 3 (D3) Farmasi ingin melanjutkan ke …