Update Buku Pedoman Tatalaksana COVID-19 Edisi 3

GudangIlmuFarmasi – Para tenaga kefarmasian yakni apoteker dan tenaga teknis kefarmasian di Indonesia hendaknya mengetahui update terkini pedoman tatalaksana COVID-19 yang dikeluarkan oleh Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI), Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia (PERKI), Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), Perhimpunan Dokter Anestesiologi dan Terapi Intensif Indonesia (PERDATIN), dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI).

Ada beberapa highligts perubahan terkini pada buku pedoman tatalaksana COVID-19 edisi ketiga diantaranya :

Daftar Isi

Perubahan definisi kasus yakni suspek, probable, kontak erat, terkonfirmasi.

Pemeriksaan rapid test anti gen

  1. Memiliki sensitivitas > 80% dan spesifisitas > 97% jika dibandingkan dengan RT-PCR
  2. Hanya digunakan dalam kondisi RT-PCR tidak tersedia atau membutuhkan hasil diagnosis yang cepat berdasarkan pertimbangan klinis
  3. Hanya dilakukan oleh petugas terlatih dalam 5-7 hari pertama onset gejala

TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19: TANPA GEJALA

• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 hari)
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 hari)
• Multivitamin dengan kandungan viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Vitamin D
• Suplemen:400 – 1000 IU/hari
• Obat:1000-5000IU/hari
• Komorbid (+) → lanjutkan pengobatan
• Bila rutin meminumACE-inhibitor danARB → konsultasi ke SpPD / SpJP
• Obar dengan sifat antioksidan dan Obat suportif lainnya
• Isoman dan protokol Kesehatan

TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19: GEJALA RINGAN (FARMAKOLOGI)

• Vitamin C
• Vitamin C non-acidic 3-4x500mg (14 hari)
• Tablet hisap vitamin C 2x500mg (30 hari)
• Multivitamin dengan kandungan viamin C 1-2 tabler perhari (30 hari)
• Dianjurkan vit komposisi C-B-E-Zink
• Vitamin D
• Suplemen: 400 – 1000 IU/hari
• Obat: 1000-5000IU/hari
• Azitromisin 1x 500mg selama 5 hari
• Antivirus
• Oseltamivir (Tamiflu) 2x75mg 5-7 hari
ATAU
• Favipiravir (Avigan) 2x600mg 5 hari
• Terapi simptomatik
• Pengobatan komorbid/komplikasi
• Obat suportif
• Isoman dan protokol Kesehatan

Baca :  SE Menkes : Perizinan dan Akreditasi Pelayanan Kesehatan dan Penetapan RSP di Masa Pandemi COVID-19

TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19: GEJALA SEDANG (FARMAKOLOGI)

Azitromisin
1x500mg IV/oral
(5-7 hari)
ATAU
Levofloksasin
(curiga infeksi bakteri)
1x750mg IV/oral (5-7 hari)
Favipiravir (Avigan)
Hari 1: Loading dose 2x1600mg
Hari 2-5: 2x600mg
ATAU
Remdesivir
200mg IV drip (hari I)
1x100mg IV drip (hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)

• Vitamin C 3×200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1 jam IV
• Antikoagulan LMWH/UFH sesuai pertimbangan DPJP
• Pengobatan simptomatis
• Pengobatan komorbid/komplikasi

TATALAKSANA PASIEN TERKONFIRMASI COVID-19: GEJALA BERAT/KRITIS (FARMAKOLOGI)

Azitromisin
1x500mg IV/oral
(5-7 hari)
ATAU
Levofloksasin
(curiga infeksi bakteri)
1x750mg IV/oral
(5-7 hari)
Favipiravir (Avigan)
Hari 1: Loading dose 2x1600mg
Hari 2-5: 2x600mg
ATAU
Remdesivir
200mg IV drip (hari I)
1x100mg IV drip
(hari ke 2-5 ATAU ke 2-10)
• Vit C
3×200-400mg dalam 100cc NaCl 0.9% habis dalam 1 jam IV
• Vit B1 1 amp/24 jam IV
• Vit D 1000-5000 IU/hari
• Antikoagulan LMWH/UFHsesuai pertimbangan DPJP
• Dexametason6 mg/24 jam IV (10 hari)

KRITERIA SELESAI ISOLASI

KRITERIA SEMBUH

KRITERIA PEMULANGAN

Kriteria Selesai Isolasi + Kriteria Klinis
• Hasil kajian klinis menyeluruh (radiologi, pemeriksaan darah >> perbaikan) oleh DPJP menyatakan pasien diperbolehkan untuk pulang.
• Tidak ada tindakan/perawatan yang dibutuhkan oleh pasien, baik terkait sakit COVID-19 ataupun masalah kesehatan lain yang dialami pasien

REINFEKSI SARS-CO-V 2

• Mekanisme utama belum diketahui secara pasti, namun sudah ada laporan reinfeksi terjadi karena dua virus dengan tipe yang berbeda yang telah dibuktikan dengan analisis genome.
• Hal tersebut tidak menutup kemungkinan reinfeksi terjadi karena satu virus dengan tipe yang sama dan mengalami reaktivasi
• Antibodi yg terbentuk menghilang setelah 3- 12 bulan
• Perkiraan mekanisme yang dapat menjelaskan mengapa infeksi sekunder lebih berat, adalah:.
• Kadar virus yang sangat tinggi pada infeksi kedua
• Kemungkinan bahwa infeksi ulang disebabkan oleh virus yang lebih ganas
• Peningkatan respon imun terkait antibodi, yaitu di mana sel-sel imunitas yang memiliki reseptor Fc,terinfeksi virus yang mengikat antibodi tertentu.
• Mekanisme ini telah terlihat sebelumnya pada betacoronavirus yang menyebabkan sindrom pernafasan akut yang parah

Baca :  Area, Komponen, dan Penjabaran Standar Kompetensi Tenaga Vokasi Farmasi Tahun 2024

POSITIF PERSISTEN

• Pasien yang sudah perbaikan kondisi pasca terdiagnosis COVID-19, namun hasil RT-PCR tidak konversi menjadi (-) → virus masih “terdeteksi”
• Alat RT-PCR masih dapat mendeteksi komponen virus yang sudah inaktif
• Beberapa penelitian menemukan pasien yang sudah tidak menunjukkan
gejala masih dapat memperlihatkan hasil (+) pada RT-PCR

• Penelitian di Korea ditemukan bahwa walaupun sudah tidak ditemukan
virus yang dapat bereplikasi 3 minggu setelah onset gejala pertama di
tubuh pasien, SARS-CoV-2 RNA masih terdeteksi di spesimen
pemeriksaan RT-PCR hingga 12 Minggu (Korea CDC, 2020; Li et
al., 2020;Xiao et al, 2020)
• Spesimens dari pasien yang sudah dinyatakan recovered namun memiliki
RT-PCR positif karena muncul gejala lagi (reinfeksi) tidak terdeteksi
replication-competent virus (Korea CDC, 2020;Lu et al., 2020).

FENOMENA LONG COVID-19

• Sebagian besar pasien tergolong ke dalam gejala yang ringan hingga moderate.
• 10-15% ➔ berprogresi menjadi gejala yang berat dan sekitar 5% menjadi critical illness.
• Pasien Covid-19 seharusnya mengalami recovery setelah 2-6 minggu.
• Pada beberapa orang, beberapa gejala dapat bertahan atau muncul Kembali setelah berminggu- minggu hingga berbulan- bulan setelah pulih.

• Berdasarkan survey telepon, orang dewasa dengan gejala dengan hasil pemeriksaan SARS-COV-2 positif, 35% belum kembali ke kondisi Kesehatan
biasanya atau recovery saat di wawancara 2-3 minggu setelah dilakukan pemeriksaan.
• Diantara usia 18-34 tahun dengan kesehatan yang baik, sekitar 20% dilaporkan mengalami prolonged symptoms.
• Faktor risiko: hipertensi, obesitas, kondisi Kesehatan mental.

TERAPI TAMBAHAN PADA COVID-19

Anti il-6
(TOCILIZUMAB)
Anti IL-1
(Anakinra)
IVIG
(Intravenous
Immunoglobulin)
Plasma
Konvalesens
Mesenchymal
Stem Cell (MSC)
Spironolakton
Kolkisin

Baca :  Revisi Protokol Tatalaksana COVID‐19 Juli 2021

Selengkapnya

Loader Loading…
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [2.33 MB]

About farset

Situs http://gudangilmu.farmasetika.com/ merupakan sebuah website tutorial yang berisi “Gudang Ilmu Farmasi” atau kumpulan tulisan maupun data (database) dan fakta terkait kefarmasian yang dikategorikan kedalam pengetahuan yang cenderung tidak berubah dengan perkembangan zaman.

Check Also

Susunan Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

GudangIlmuFarmasi – Berikut adalah susunan pengurus konsil kesehatan indonesia masa bakti 2024-2028 sesuai amanat Undang–Undang Republik …