resitensi-antibiotik
pic : cdc.gov

Begini Proses Penyebaran Resistensi Antibiotik yang Bersumber dari Hewan Ternak

GudangIlmuFarmasi – Badan kesehatan dunia (WHO) meprediksikan resistensi antibiotik menjadi masalah global jika tidak ditangani dengan serius. Oleh karenanya, WHO telah mencanangkan pekan kesadaran penggunaan antibiotik pada 14 – 20 November 2016.

Beberapa negara mulai mengingatkan kepada pengguna antibiotik agar mencegah terjadinya resistensi antibiotik. Salah satu sumbernya yang banyak tidak disadari adalah dari hewan ternak. Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika memberikan info grafis bagaimana resistensi antibiotik menyebar hingga ke manusia yang berawal dari hewan ternak.

Daftar Isi

Apa itu resistensi antibiotik dari hewan ternak

Hewan dapat membawa bakteri berbahaya dalam usus mereka. Ketika antibiotik diberikan kepada hewan, antibiotik membunuh sebagian besar bakteri. Tapi bakteri resisten bertahan hidup dan berkembang biak.

Penyebaran

bakteri resisten dapat menyebar ke :

  • Produk hewani
  • Diproduksi melalui air atau tanah yang tercemar
  • Menyiapkan makanan pada permukaan yang terkontaminasi
  • Lingkungan dimana hewan membuang kotoran

Cara terinfeksi

Orang bisa sakit dengan infeksi resisten dari :

  • Makanan yang terkontaminasi
  • Lingkungan yang terkontaminasi

Dampak

Beberapa infeksi menyebabkan :

  • sakit ringan
  • penyakit parah dan dapat menyebabkan kematian
  • Sekitar 1 dari 5 infeksi resisten disebabkan oleh kuman dari makanan dan hewan (source: Antibiotic Resistant Threats in the United States, 2013).

Selengkapnya

Baca :  BPOM : Informasi Produk Favipiravir dan Penggunaannya untuk Pasien COVID-19 di Rumah Sakit

About Nasrul Wathoni

Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai dosen dan peneliti di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

48 Daftar Obat Baru yang Disetujui FDA Tahun 2019

GudangIlmuFarmasi – Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat telah menyetujui total 48 obat baru …