Apoteker Bantu Masyarakat Melalui Gerakan Keluarga Sadar Obat dengan Da Gu Si Bu

GudangIlmuFarmasi – Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) pada tahun 2014 telah memprakarsai Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) yang merupakan upaya bersama untuk meningkatkan pemahaman masyarakat terhadap obat melalui sosialisasi DA GU SI BU  (Dapatkan Gunakan Simpan dan Buang).

Gerakan Keluarga Sadar Obat (GKSO) merupakan upaya meningkatkan kesadaran masyarakat dan sekaligus mencerdaskan masyarakat dalam berperilaku sehat, khususnya terkait dengan obat. Secara nasional gerakan ini merupakan yang pertama kali dilakukan oleh profesi apoteker di Indonesia walaupun sebenarnya upaya meningkatkan kesadaran masyarakat tentang obat telah banyak dilakukan baik secara individu oleh apoteker maupun secara kelompok bahkan secara resmi oleh institusi terkait.

Dengan demikian gerakan ini merupakan akumulasi dinamika profesi apoteker yang menyadari pentingnya melakukan gerakan secara nasional untuk mempercepat tercapainya kondisi masyarakat yang sadar dan selanjutnya menjadi cerdas serta mampu secara mandiri melakukan perilaku sehat dan bertanggung jawab, khususnya terkait dengan obat.

Daftar Isi

Strategi Gerakan Keluarga Sadar Obat

1. Advokasi

Di dalam uraian tentang upaya kesehatan telah ditegaskan bahwa upaya ini terpadu dan melibatkan semua unsur terkait, termasuk masyarakat. Selama ini banyak instansi pemerintah yang telah menyelenggarakan kegiatan penyadaran masyarakat diantaranya program penyuluhan CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) dan produk informasi obat dari Kementerian Kesehatan dan jajarannya. Badan POM dan jajarannya juga telah banyak melakukan kegiatan penyuluhan pengamanan sediaan farmasi dan alat kesehatan. Perguruan Tinggi Farmasi dalam melaksanakan Tri Darma Perguruan Tinggi maupun IAI sebagai Organisasi Profesi juga sudah banyak melakukan kegiatan penyuluhan. Agar gerakan ini dapat melibatkan seluruh unsur masyarakat, perlu dilakukan upaya advokasi untuk membangun keterpaduan antar instansi/institusi.

2. Keterpaduan

3. Tanggungjawab Berjenjang

Salah satu pola koordinasi yang diterapkan adalah tanggungjawab berjenjang agar semua komponen mulai dari pusat sampai dengan daerah dan sampai pelosok mempunyai tanggung jawab dalam pelaksanaan gerakan.

4. Pendaya Gunaan Potensi Sumber Daya Lokal

Agar gerakan ini dapat berjalan berkesinambungan, perlu adanya komitmen berbagai sumber daya termasuk sumber dana dan sumber daya manusia di tingkat lokal. Sebagai contoh saat ini sudah banyak kader kesehatan, kader keluarga berencana yang merupakan insan terpilih di tingkat lokal. Pemanfaatan kader kesehatan yang sudah ada sebagai kader GKSO merupakan alternatif selain membentuk kader baru.

Selengkapnya :

Da Gu Si Bu

1. Dapatkan Obat Dengan Benar

Untuk mendapatkan obat dengan benar mari datanglah ke apotek, karena apotek merupakan tempat pelayanan obat resmi sehingga kita dapat berkonsultasi dengan APOTEKER di Apotek untuk mendapatkan obat yang aman, berkualitas dan bermanfaat. Tips untuk mendapatkan obat dengan benar yaitu:
1. Tebuslah resep dokter di Apotek yang jelas legalitasnya.
2. Perhatikan penggolongan obat.
3. Perhatikan informasi yang terdapat pada brosur dan kemasan.
4. Perhatikan kadarluarsa obat.

2. Gunakan Obat Dengan Benar

Untuk dapat menggunakan obat dengan benar konsultasilah dengan APOTEKER di apotek karena dalam penggunaan obat ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, seperti:
1. Bila anda atau keluaga anda mengalami keluhan batuk, pilek, demam janganlah terburu-buru mengkonsumsi antibiotik.
2. Obat jenis antiboitik harus diminum sampai habis untuk mecegah timbulnya resistensi
3. Gunakan obat sesuai petunjuk / aturan yang terdapat dalam kemasan obat.
4. Mintalah petunjuk kepada Apoteker bagaimana cara penggunaan obat tertentu, semisal suppositoria, tetes mata, inhaler ataupun yang lainnya.

Baca :  Kajian Teoretis Konsep Praktik Kefarmasian di Indonesia

3. Simpan Obat Dengan Benar

Konsultasi dengan APOTEKER di Apotek tentang cara penyimpanan obat karena setiap obat memerlukan kondisi penyimpanan yang berbeda. Tips untuk penyimpanan obat dengan benar yaitu:
1. Baca aturan penyimpanan obat pada kemasan, apakah harus disimpan di suhu kamar, harus di suhu dingin ataupun aturan penyimpanan yang lain.
2. Jauhkan dari jangkauan anak-anak.
3. Kunci almari penyimpanan obat.

4. Buang Obat Dengan Benar

Konsultasi dengan APOTEKER di Apotek agar dapat membuang obat dengan benar. Tips untuk membuang obat dengan benar yaitu:
1. Hilangkan label pada wadah kemasan.
2. Untuk obat berbentuk tablet dan kapsul dihancurkan dan dicampur dengan tanah, masukkan ke plastik dan buang.
3. Untuk obat antibiotik dibuang dengan kemasan, hanya labelnya yang dilepaskan dari wadah.

Selengkapnya :

Spanduk

Poster

Video

About Nasrul Wathoni

Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai dosen dan peneliti di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

Susunan Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

GudangIlmuFarmasi – Berikut adalah susunan pengurus konsil kesehatan indonesia masa bakti 2024-2028 sesuai amanat Undang–Undang Republik …