regulasi kefarmasian

Cara Re-Sertifikasi dan Penentuan Nilai Satuan Kredit Partisipasi Apoteker

GudangIlmuFarmasi – Untuk mendukung Apoteker sebagai pembalajar seumur hidup melalui kegiatan peningkatan kompetensi apoteker, Komite Farmasi Nasional (KFN) telah berusaha semaksimal mungkin untuk membuat suatu buku pedoman Re-Sertifikasi dan Penentuan Nilai Satuan Kredit Partisipasi (SKP) Apoteker agar dapat menampung semua kondisi di lapangan atas seluruh kegiatan praktik kefarmasian pada berbagai bidang.

Ketetapan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) agar setiap apoteker mampu mengumpulkan SKP sebanyak 150 poin dalam 5 (lima) tahun telah dirumuskan dalam Pedoman ini sesuai dengan ranah domain kegiatan kompetensi secara seimbang sebagaimana mestinya. Berbagai masukan dan pandangan yang berkembang selama pembahasan juga telah diakomodir Pedoman ini.

Pedoman ini sangat penting dan mendesak; semata-mata dimaksudkan untuk memperoleh kejelasan dan arah yang dapat diikuti oleh seluruh Apoteker dalam memperpanjang Sertifikat Kompetensi yang telah atau akan segera berakhir. Pedoman ini juga sangat bermanfaat bagi segenap Pengurus IAI di berbagai tingkatan untuk dapat memberikan pelayanan sesuai ketentuan yang berlaku.

Loader Loading...
EAD Logo Taking too long?

Reload Reload document
| Open Open in new tab

Download [167.00 B]

 

Baca :  Rancangan Regulasi Pelayanan Kefarmasian secara Elektronik (e-Farmasi) di Indonesia

About Nasrul Wathoni

Nasrul Wathoni, Ph.D., Apt. Pada tahun 2004 lulus sebagai Sarjana Farmasi dari Universitas Padjadjaran. Gelar profesi apoteker didapat dari Universitas Padjadjaran dan Master Farmasetika dari Institut Teknologi Bandung. Gelar Ph.D. di bidang Farmasetika diperoleh dari Kumamoto University pada tahun 2017. Saat ini bekerja sebagai dosen dan peneliti di Departemen Farmasetika, Farmasi Unpad.

Check Also

Susunan Konsil Kesehatan Indonesia 2024-2028

GudangIlmuFarmasi – Berikut adalah susunan pengurus konsil kesehatan indonesia masa bakti 2024-2028 sesuai amanat Undang–Undang Republik …