GudangIlmuFarmasi – Direktorat Perencanaan Tenaga Kesehatan, Direktorat Jenderal Tenaga Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, merilis Target Rasio Tenaga Apoteker dan Tenaga Teknis Kefarmasian dalam Dokumen Target Rasio Tenaga Kesehatan.
Metode perhitungan rasio tenaga apoteker
DEA (data envelopment analysis) adalah metode non-parametrik untuk melihat efisiensi/kinerja dari proses dari input hingga menghasilkan output, secara relatif terhadap observasi lain dalam perhitungan. Observasinya bisa berupa perusahaan, personel, unit kerja, lembaga dan lain-lain. Dalam DEA, bisa digunakan multi-input dan multi-output secara bersamaan di dalam model. DEA dapat dikerjakan dalam berbagai software statistic seperti Microsoft Excel, STATA, R, Python, MATLAB, dll
Dengan mempertimbangkan beberapa kelebihan dan kelemahan dari masing-masing metodologi, penggunaan DEA menjadi salah satu opsi yang memiliki fisibilitas yang baik, dikarenakan beberapa faktor. Pertama, DEA dapat mengakomodir data sampel yang kecil. Kedua, DEA dapat digunakan untuk melakukan estimasi multi-input dan multi-output. Hal ini berguna dalam konteks di mana ada kebutuhan di depan di mana rasio tenaga kesehatan tertentu dianggap relevan untuk lebih dari satu variabel output/capaian sebagai target. Lebih lanjut, salah satu karakteristik utama yang membuat penggunaan DEA menjadi salah satu metodologi utama dalam studi adalah asumsi bahwa setiap variabel input berkontribusi non-negatif terhadap peningkatan variabel output/capaian sebagai target.
Dialog Deliberatif Penetapan Target Rasio dengan Organisasi Profesi
Deliberatif dialog merupakan sebuah pendekatan metodologi yang digunakan untuk melakukan serangkaian diskusi untuk mengintegrasikan dan menginterpretasikan scientific dan contextual evidence untuk membantu pengembangan kebijakan6. Dialog deliberatif dinilai dapat menjadi faktor kunci yang berimplikasi pada bukti nyata dalam pembuatan kebijakan karena melibatkan interaksi antara peneliti dan pembuat kebijakan. Dialog deliberatif dapat memfasilitasi penyampaian nilai, tujuan, dan kepentingan pemangku kebijakan.
Dalam proses penetapan rasio tenaga kesehatan per 1.000 penduduk dilakukan
melalui serial pertemuan dan diskusi dengan organisasi profesi. Tujuannya adalah
untuk menjembatani kepentingan antara organisasi profesi dan pembuat kebijakan.
Serial pertemuan dan diskusi tersebut menghimpun berbagai masukan, saran, dan
pandangan sekaligus exercising data untuk menghasilkan kesepakatan rasio tenaga
kesehatan per 1.000 penduduk dengan mempertimbangkan variabel-variabel terkait.
Benchmarking Perhitungan Rasio Tenaga Kesehatan di Dunia
Dalam laporan ini penulis melakukan benchmarking terkait dengan rasio
tenaga kesehatan di beberapa negara. Untuk tenaga kesehatan dokter, dokter gigi,
perawat, bidan, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga gizi, dan radiografer, kami
melakukan benchmarking terhadap 7 negara: Britania Raya (United Kingdom – UK),
Amerika Serikat (AS), Norwegia, Thailand, Singapura, dan India. Sedangkan untuk
dokter spesialis, kami melakukan benchmarking terhadap 5 Negara: Britania Raya
(United Kingdom – UK), Amerika Serikat (AS), Norwegia, Thailand, dan Singapura.
Akibat keterbatasan data tidak seluruh tenaga kesehatan dapat dilakukan
benchmarking dengan negara lainnya.
Selengkapnya di