GudangIlmuFarmasi – Kementrian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) baru-baru ini merilis Buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri.
Dalam kata pengantarnya dinyatakan bahwa Imunisasi merupakan salah satu upaya yang cost effective dan efisien dalam pencegahan penyakit, termasuk untuk mengendalikan penyakit Difteri.
Surveilans difteri juga dapat digunakan sebagai alat advokassi untuk mendapatkan dukungan yang kuat dari pemerintah dalam program pengendalian difteri di Indonesia.
Untuk itu Kementerian Kesehatan menyusun buku Pedoman Pencegahan dan Pengendalian Difteri ini.
Kiranya buku ini dapat digunakan sebagai acuan bagi petugas kesehatan dalam pelaksanaan kegiatan tersebut.
Kemenkes sangat menghargai dan berterima kasih atas dukungan dan kontribusi semua pihak baik internal maupun eksternal yang terlibat dalam penyusunan buku pedoman ini.
Kemenkes berharap semoga pelaksanaan imunisasi dan surveilans ns difteri dapat berjalan optimal guna mendukung pencegahan dan pengendalian difteri.
Menurut Dirjen Pengendalian dan Pencegahan Penyakit, Muhamad Subuh, Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit menular masih sering muncul di Indonesia, termasuk Penyakit Yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I).
Oleh karena itu, sistem kewaspadaan dini dan respon terhadap KLB perlu dilaksanakan dengan baik, terprogram dan akurat, sehingga proses penanggulangannya dapat berjalan cepat dan akurat.
Buku ini memuat pedoman praktis berbasis epidemiologi terkait imunisasi dan surveilans Difteri. Buku ini dimaksudkan untuk digunakan sebagai panduan teknis dan acuan bagi petugas imunisasi serta surveilans di Daerah dalam melakukan kegiatan pencegahan
dan pengendalian Difteri.
Semoga buku ini bermanfaat sebagai referensi bagi semua pihak terkait yang membutuhkan dan dapat memperkuat peran surveilans epidemiologi.
Berikut selengkapnya :