7 Tips Bagi Mahasiswa Farmasi Agar Cepat Lulus

GudangIlmuFarmasi – Menjadi mahasiswa Farmasi tidak seperti mahasiswa di jurusan lainnya. Selain jadwal kuliah yang padat, juga praktikum yang cukup menyita waktu. Seorang Apoteker dari USA, Timothe O’Shea, memberikan 7 tips agar mahasiswa farmasi bisa lulus tepat waktu.

Daftar Isi

1. Memiliki buku catatan yang berkualitas

Memiliki catatan yang berkualitas adalah salah satu hal terpenting yang perlu dilakukan mahasiswa farmasi untuk meraih kesuksesan di kelas. Dari beberapa sistem penulisan catatan seperti metode Cornell, Outline, Mapping, Charting, dan Sentence, pilihlah metode yang paling cocok untukmu.

Meskipun satu sistem penulisan catatan belum tentu menjadi metode terbaik bagi setiap orang, para ahli setuju bahwa pentingnya untuk tetap mencatat secara teratur dan terlibat aktif dalam penulisan catatan seperti menulis catatan dengan kata-kata sendiri, mencari jawaban dari pertanyaan, dan mencari sumber lain mengenai materi yang dipelajari. Penelitian membuktikan bahwa seseorang akan lebih mudah mengingat dan memahami informasi selama belajar secara aktif.

Catatan tidak hanya berupa buku, sebagian orang merasa lebih nyaman membawa laptop ke kelas. Selain itu, membandingkan catatan dengan teman tidak kalah penting dalam penulisan catatan yang berkualitas.

2. Manajemen Waktu

Memiliki pengaturan waktu yang  terorganisir sangat penting dalam memanfaatkan waktu luang yang terbatas. Adanya tugas, praktikum, dan ujian yang konstan setiap harinya, terkadang kamu lupa untuk mengerjakannya atau bahkan tugas tersebut terselip entah dimana.

Buatlah kalender yang di dalamnya terdapat rincian tentang  jadwal ujian, deadline pengumpulan tugas dan kegiatan ekstrakurikuler lainnya. Setelah itu, tentukan waktu di hari biasa untuk mulai belajar atau mengerjakan tugas secara bertahap. Hal ini akan membantu mengefektifkan waktu dan membuat rutinitas belajar yang baik.

Baca :  Informasi Umum Tentang Obat yang Wajib Diketahui Masyarakat

Gunakanlah map terpisah untuk setiap mata kuliah, jika mencatat di laptop buatlah folder terpisah untuk semua mata kuliah.

Metode ini dapat digunakan dalam mengorganisir aktivitas sehari-hari lainnya, tidak hanya untuk pengaturan waktu belajar saja.

3. Belajar dengan Orang Lain

Sebagian besar para ahli setuju bahwa belajar dalam kelompok memiliki beberapa manfaat, mahasiswa akan terlibat dalam diskusi yang lebih terperinci, saling menukar pendapat, dan dapat mengidentifikasi kekurangan masing-masing. Selain itu, belajar dalam kelompok dapat melatih keterampilan komunikasi interpersonal.

Gary C. Ramseyer, PhD, profesor psikologi emeritus di Illinois State University, mengatakan bahwa mahasiswa harus “Belajar dalam kelompok melalui interaksi verbal, interpretasi konsep dan menyatukan keterampilan dengan mahasiswa lain setidaknya satu kali seminggu dapat meningkatkan pemahaman tentang materi yang dibahas.”

Pelajari materi terlebih dahulu kemudian diskusikan dengan mahasiswa lain, teman, atau dengan anggota keluarga lainnya. Membahas materi pelajaran secara verbal akan meningkatkan pemahaman tentang materi tersebut.

4. Hindari Distraksi

Adanya distraksi dalam belajar dapat mengganggu waktu belajar. Cobalah untuk mematikan telepon dan TV, menghindari media sosial, dan memilih lokasi yang benar untuk belajar. Tips sederhana tersebut efektif untuk menghindari gangguan dan tetap menjaga konsentrasi saat belajar.

Para ahli tidak setuju mengenai preferensi untuk belajar di satu tempat atau di lokasi yang bervariasi, namun yang paling penting adalah kamu bisa menemukan tempat yang nyaman untuk belajar.

Tempat belajar yang ideal harus kondusif dan tidak banyak memicu distraksi. Terlepas dari lokasinya, buatlah rutinitas belajar sehingga kamu terbiasa untuk belajar.

5. Gunakan Sumber Daya

Salah satu sumber daya yang kurang dimanfaatkan dengan baik di sekolah farmasi adalah saat jam belajar di kelas. Di kelas, kamu mendapat penjelasan mengenai materi pelajaran dan berkesempatan untuk mengajukan pertanyaan tentang topik terkait yang belum dipahami kepada profesor. Hal ini tidak hanya membantu dalam memahami materi dengan lebih baik, tetapi juga menunjukkan kepada profesor bahwa kamu peduli dan berusaha memahami pelajaran yang disampaikan.

Baca :  Saran Apoteker Terkait Dermatitis Atopik : Kulit Kering, Gatal, atau Eksim?

Berdasarkan pengalaman Timothy O’Shea, PharmD dari Universitas MCPHS Boston, terkadang profesor akan menawarkan sesi review sebelum ujian. Pada saat itu hampir tidak ada yang menghadiri sesi tersebut, padahal materi yang dibahas hampir sama dengan yang ada dalam ujian.

Cobalah membahas soal ujian tahun lalu untuk mengetahui tipe soal yang mungkin akan sama dengan ujian berikutnya. Terkadang professor akan memberikan informasi tersebut, jika tidak, tanyakalah kepada teman-temanmu. Kamu pasti senang ketika menyadari bahwa soal ujian tahun lalu muncul kembali di ujian berikutnya, hal ini dapat meningkatkan nilaimu.

Jika kamu masih bingung tentang suatu materi di kelas tertentu, jangan sungkan untuk meminta bantuan temanmu yang telah lebih dulu memahami materi tersebut.

6. Hindari sistem belajar kebut semalam

Tips ini berkaitan dengan manajemen waktu yang tepat. Belajar semalam penuh untuk menghadapi ujian terdengar seperti ide bagus, namun penelitian membuktikan bahwa mempelajari materi yang dipadatkan dalam satu malam dan mengorbankan tidur akan berefek kontraproduktif.

Untuk menghindari hal tersebut, kamu harus belajar setiap hari. Pelajari kembali materi kuliah yang telah dijelaskan di kelas. Untuk 1 jam mata kuliah, gunakan waktu 2-3 jam untuk mengulang materi tersebut.

Cara termudah untuk tidak merasa stres di sekolah farmasi yaitu tidak menunda-nunda dan tidak menerapkan sistem belajar kebut semalam sebelum ujian. Kamu bisa membuat jadwal belajar yang teratur untuk menghindarinya.

7. Hindari Belajar Terlalu Banyak

Tetaplah menjaga keseimbangan dalam mengorganisir waktu belajar, jika terlalu banyak belajar, kamu akan sulit mempertahankan informasi penting dari materi yang kamu pelajari.

Beristirahat sejenak untuk mengembalikan energimu. Hal ini dapat dicapai dengan mengatur waktu secara efektif.

Baca :  9 Tugas Mulia dan Tanggung Jawab Apoteker yang Wajib Diketahui

Pastikan memiliki waktu tidur yang cukup. Banyak penelitian mengatakan bahwa waktu tidur yang terlalu singkat dapat mengganggu ingatan dan cara berpikir, serta meningkatkan risiko untuk sejumlah penyakit.

Menurut William Dement, MD, PhD, dari Stanford University, “Rata-rata kebutuhan tidur mahasiswa adalah lebih dari 8 jam, mayoritas mahasiswa memiliki waktu tidur plus atau minus 1 jam dari rata-rata kebutuhan tidur mereka. Jika waktu tidur ini tidak dicapai, maka muncullah utang tidur yang terakumulasi secara progresif sebagai hutang tidur yang semakin lama akan semakin besar. ”

Dr. Dement mengatakan bahwa akumulasi ini dapat mengakibatkan “sulitnya belajar, mengurangi produktivitas, cenderung membuat kesalahan, mudah tersinggung, dan kelelahan.”

Sumber:

O’Shea, Timothy. 2016. 7 Study Tips for Pharmacy Students. Tersedia di http://www.pharmacytimes.com/contributor/timothy-o-shea/2016/05/7-study-tips-for-pharmacy-students

About Hana Larasastri

Mahasiswa Farmasi, Wound Healing Research Group, Departemen Farmasetika dan Teknologi Farmasi, Fakultas Farmasi, Universitas Padjadjaran.

Check Also

8 Kampus Ekstensi yang Menerima D3 ke S1 Farmasi

GudangIlmuFarmasi – Bagi mahasiswa yang telah lulus jenjang Diploma 3 (D3) Farmasi ingin melanjutkan ke …